Ditengah lapangan yang luas, berlarian dua anak kecil yang sedang riang-riang nya siang itu.
Angin berhembus semilir, menghempas-hempas rambut panjang nan indah milik anak kecil itu.Ya, Lyodra Ginting namanya. Ia berlarian bersama sahabat lelakinya, Raja Giannuca atau yang akrab ia sapa sebagai "Nuca".
Mereka memang sering bermain disana, bahkan hampir setiap hari sepulang sekolah. Entah untuk sekedar main sepeda, lari-larian, ataupun bertukar cerita seadanya.
Tak ada hari yang Lyodra lewatkan tanpa bertatap wajah dengan Nuca, begitupun sebaliknya. Mereka sudah seperti magnet."Nucaaa ihh jangan lah kau lari cepat-cepat, lelah kali aku ini kejar kau!" teriak gadis kecil itu dengan logat khas Medan pada sahabatnya.
"Hahaha kamu sih kakinya kecil, jadi langkahnya gak jauh! Wleee," balas Nuca sambil meledeknya.
"Nuca-Nuca please berhenti gak kuat aku seriusan!" kali ini nafasnya tersengal-sengal
Brukkk...
Lyodra tersungkur ke tanah. Sekarang lutut mungilnya penuh dengan tanah-tanah yang menempel,begitupula dengan sikut nya. Bahkan terlihat sedikit darah keluar dari sikut dan lutut nya."Lyooo! Lyo maafin aku,aku ga ngira bakal sampai jatuh gini, ayo bangun Ly," ucap Nuca sembari membantu tubuh kecil Lyodra untuk berdiri
"Aww sakit sekali Nucaaa! Lyo mau pulang aja, anterin Lyo naik sepeda Nuca ya,huhuhu" balasnya sembari menitikkan air mata kesakitan
"Iya Lyo,Nuca antar Lyo sampai rumah, biar Nuca yang tanggung jawab. Maafin Nuca ya Lyo,"
"Nuca kaki Lyo berdarah, Lyo mau cepat-cepat pulang Nuca ayooo!"
Nuca dengan segera mengayuh sepedanya, menyusuri jalanan menuju rumah peri kecilnya itu. Dengan panik ia mempercepat lagi goesannya karena tak tega mendengar suara rintihan Lyodra yang sedari tadi menahan sakit di kursi belakang sepedanya.
"Nuca lebih cepat tolong!"
"Iya Lyo, sabar ya, sebentar lagi."
Setelah 10 menit perjalanan, sampailah Nuca didepan rumah Lyodra. Tanpa mengucapkan apa-apa Lyodra langsung masuk lalu menangis sambil mencari mama nya. Nuca pun ikut turun dari sepedanya dan melangkahkan kakinya ke dalam rumah Lyodra.
"Mamaa! Mama dimana ma?! Lyo jatuh ma!" jerit Lyodra
"Apa? Kamu jatuh? Sini sayang mama di dapur, cepat nak" sahut mama nya
Nuca pun berjalan mengikuti Lyodra.
"Kenapa bisa jatuh begini sayang?" tanya mama Lyodra
"Tadi Lyo main lari-larian sama Nuca, tapi Nuca larinya terlalu cepat, Lyo jadi jatuh ma!"
"Iya tante benar, maafin Nuca ya tante, Nuca bener-bener ga sengaja," jawab Nuca sembari tertunduk
"Enggak apa-apa Nuca, wajar. Yang penting Nuca selalu jagain Lyodra ya, jadi anak yang bertanggung jawab."
"Nuca ga bertanggung jawab ya tante? Nuca minta maafff huhu," Nuca malah menangis
"Dengan Nuca mengantar Lyodra sampai rumah dan mau mengakui kesalahan Nuca, itu tandanya Nuca sudah jadi anak yang bertanggung jawab sayang," jawab mamanya menenangkan Nuca
"Oh begitu...yasudah tante Nuca pulang dulu takut bunda cariin Nuca dirumah." ucap nya sambil mengusap air matanya
"Iya Nuca, hati-hati yaa!"
"Lyodra,maafin Nuca ya," ujarnya sambil memegang tangan Lyodra
"Iya Nuca enggak apa-apa, asalkan satu syarat!"
"Apa itu Lyo?"
"Besok Nuca harus beliin Lyo eskrim cokelat! Hihihi" jawab Lyodra sambil tertawa jahil
"Haduh kirain apa Lyo, iyaudah gapapa, Nuca siap 86!" sahutnya kembali sambil memberikan hormat pada Lyodra
"Hahaha,yasudah sana balik Nuca, hati-hati ya!"
"Iya tuan putri kuuu"
Nuca bergegas pulang karena hari telah gelap. Sesampainya Nuca dirumah ia dikejutkan oleh bundanya yang sedari tadi sudah menunggu didepan pintu rumahnya sembari memegang gagang sapu. Nuca ketakutan,amat ketakutan.
Saat Nuca memberanikan diri masuk,bundanya murka dan langsung melayangkan gagang sapu itu ke punggung Nuca sambil memarahi nya........
Terimakasih sudah membaca,part 1 sampai disini dulu yaa. Jangan lupa Votenya,Terimakasih<3
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA
Fanfiction"Nuca, Lyo pergi dulu ya! Tunggu Lyo 3 tahun lagi di bandara ini, Lyo janji akan pulang untuk Nuca." -Lyodra Ginting "Aku dilanda resah. Haruskah aku menunggu janji peri kecilku? Atau mengeratkan pelukku pada perempuanku?" -Raja Giannuca "Raja, teri...