"Mengejar atau melepas masih menjadi keraguanku.
Bahkan hingga fajar mulai membiru."***
"Sam?" bisik Lyodra pada Samuel, wajahnya sedikit bingung. Ada urusan apa Sam ke kamarnya? Biasanya, Sam tak pernah mengganggu Lyodra. Kecuali di pagi hari dan saat butuh saja.
"Ly, siapa?" tanya Keisya
"Oh, ini Samuel"
"Hah? Sam? Kok bisa?" sahut Ziva, ia terlihat sangat shock. Ia kemudian beranjak dari kasur dan menghampiri Sam di luar pintu kamar.
"Sam lo ngapain ke sini? Mau macem-macemin lyly lo ya?!"
"Gila aja" jawab Sam singkat
"Ya terus ngapain! Ini kan rumah Lyodra"
"Bukan urusan lo"
"Ikut gue ly" sambung Sam sembari memberi kode kepada Lyodra untuk ikut dengannya. Sangat tak mungkin kan bila Sam menggandeng tangan Lyodra di depan Keisya dan Ziva?
Keisya dan Ziva mengedikan bahu isyarat tidak tahu dengan situasi apa yang sedang terjadi. Mereka begitu heran. Belum juga selesai urusan Nuca, sekarang muncul Samuel. Mengapa hidup Lyodra penuh teka-teki?
"Ngapain sih Sam? Lagi ada tamu loh!" ucap Lyodra. Mereka sekarang sudah berada di teras rumah.
"Lo gak mikir apa? Gue baru selesai mandi dan tiba-tiba aja pintu luar kebuka. Kalo ada banci ngeliat gue gimana ly?"
"Jangan dijawab dulu! Itu baru resiko ter receh. Resiko terparahnya bisa aja maling masuk rumah terus ke kamar lo ngapa-ngapain lo. Nanti gue juga yang repot Lyodra!"
"To the point aja sih Sam. Bilang aja 'aku khawatir ly sama kamu' gak usah panjang-panjang. Gitu aja kok gengsi" sindir Lyodra sambil berbalik menuju kamarnya.
"Heh gue belum selesai!" ucap Sam meneriaki Lyodra agar tak pergi.
"Apa lagi?"
"Lo asal bawa temen gak bilang gue dulu. Apalagi itu Ziva Keisya yang mulutnya ceriwis. Kalo mereka mikir macem-macem gimana?"
"Memangnya mereka tau kita sepupuan? Kan enggak!" imbuh Sam
"Yaudah tinggal dikasih tau aja kok susah"
"Jangan coba-coba lo!"
"Loh? Kenapa?"
"Intinya gue bilang nggak ya nggak!" bentak Sam pada Lyodra.
"Ly, kok lama?" ujar seorang perempuan yang tiba-tiba turun dari lantai atas. Rupanya itu adalah Keisya.
"Eh- eum anu itu Kei"
"Maaf. Gue abis pinjem obeng ke Lyodra. Obengnya nyelip jadi nyarinya agak lama" sahut Sam dengan cepat. Ia tak mau Keisya berpikiran aneh, ia juga tak mau Lyodra malah keceplosan. Anak itu kan polosnya bukan main.
"Emang harus banget di rumah Lyly? Miskin amat lo gak punya obeng" jawab Keisya. Ia belum tau saja kesultanan Samuel. Kalau Keisya tau, sudah pasti ia melongo dan menyesali ucapannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA
Fanfiction"Nuca, Lyo pergi dulu ya! Tunggu Lyo 3 tahun lagi di bandara ini, Lyo janji akan pulang untuk Nuca." -Lyodra Ginting "Aku dilanda resah. Haruskah aku menunggu janji peri kecilku? Atau mengeratkan pelukku pada perempuanku?" -Raja Giannuca "Raja, teri...