24: Terimakasih Sam

1.5K 148 158
                                    

"Aku yang terlalu bodoh atau memang kamu yang tidak punya perasaan sama sekali?"

***

"Berubah?"

"Iya, jujur Nuc Lyo mulai capek"

"Karena?"

"Temen-temen Lyo selalu bilang kalau Lyo keras kepala. Katanya Nuca itu berubah karena sudah punya Tiara dan Lyo sudah gak boleh ada lagi di hidup Nuca. Padahal Lyo percaya Nuca gak mungkin sejahat itu kan Nuc?"

"Temen-temen lo bener" ucap Nuca singkat.

"Maksudnya?"

"Lo salah naro kepercayaan"

"Ly!" sahut seorang dari arah depan.

"Sam? Ngapain ke sini?" tanya Lyodra kebingungan akan kedatangan Sam yang tiba-tiba.

"Ini udah sore banget gila! Kenapa gak nelepon gue sih?"

"Tadi aku mau nelepon kamu kok Sam. Cuma aku ada urusan sebentar sama Nuca"

"Oh. Yaudah. Gue tunggu di lobby bawah ya"

"Oke Sam" ucap Lyodra.

Sam pun pergi menuju lobby utama di lantai dasar. Ia meninggalkan Lyodra dan Nuca agar bisa berbicara 4 mata. Ia mengerti situasi yang sedang terjadi diantara 2 sahabat itu. Oleh sebab itu, Sam tidak mau mengganggu apalagi merusak momen mereka berdua.

Sedangkan Nuca hanya sibuk menghentak-hentakan sepatunya pelan di lantai. Sesekali ia menghela napas kasar.
Kenapa harus disuguhin pemandangan yang gak enak begini sih?

"Maaf Nuc. Gimana tadi? Jelasin aja deh Nuc, Lyo gak ngerti" jawab Lyodra.

"Lo itu kayak benalu di hubungan gue sama Tiara ly. Saat gue udah sama Tiara, lo tiba-tiba balik seenak hati lo seakan-akan gue ini mainan. Andai lo tau betapa kesepiannya gue saat itu ly. Gue hampir stress karena lo pergi!" Bentak Nuca tiba-tiba.

Hatinya sedang panas, pikirannya tak jernih. Nuca kalut, ucapannya tidak bisa dikendalikan!

Deg!
Nuca... Tega.

"Tapi Lyo gak bermaksud begitu Nuc, ada hal yang Nuca gak tau tentang alasan Lyo pergi," ujar Lyodra dengan pandangannya yang lurus ke lantai. Ia tak berani menatap mata Nuca, terlalu banyak amarah di sana.

"Karena usaha ayah mama lo kan? Padahal lo bisa tinggal di sini ly kalo lo mau. Tapi emang dasarnya lo mau ninggalin gue aja jadi lo ikut!"

"Nuc sumpah Lyo gak bermaksud begitu! Lyo minta maaf kalau Nuca anggap Lyo jahat, tapi demi Tuhan Nuc, Lyo gak mungkin setega itu!" ucap Lyodra dengan nadanya yang meninggi. Pandangannya kini tegak menghadap Nuca.

"Terserah aja. Gue udah gak peduli ly." Kata Nuca sambil berjalan pergi meninggalkan Lyodra di lorong itu sendirian.

Tapi sebelum Nuca benar-benar pergi. Lyodra menahan tangan Nuca dengan cepat.

"Nuca tunggu dulu!" Teriak Lyodra.

"Apalagi?"

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang