18: Dimulai Dari Hal Kecil

1.2K 122 89
                                    

"Terpisah atau memisah adalah dua hal yang hampir sama, tapi sebenarnya berbeda. Jauh."

***

"Terimakasih ya Nuca sudah mau nemenin Lyo ke klinik tadi" ucap Lyodra dengan senyum sumringahnya.

"Sama-sama, aku pulang dulu ya" ucap Nuca sembari mengelus kepala Lyodra.

"Iya, hati-hati!" teriak Lyodra sambil melambai-lambaikan tangannya pada Nuca yang mulai menjauh, hilang dari pandangan.

"Alay lo kaya ketek" sahut Sam yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelah Lyodra.

"Apasih Sam, kamu kali tuh bau ketek!" dengus Lyodra kesal

"Dih gue mah wangi bolu pandan"

"Oh iya Ly, handphone dong" pinta Sam singkat jelas dan padat. Dan tak lupa, wajah datarnya juga ikut ia tampilkan.

"Buat apa?"

"Cepet"

"Ada di kamar"

Sam tak menjawab, ia langsung naik ke kamar Lyodra dan mengambil ponsel milik Lyodra yang ternyata ada di atas meja.

"Mau dibawa kemana pula itu loh handphone ku?" tanya Lyodra dengan wajahnya yang bingung.

"Jual"

"Ish paok kali kam kalo ngomong!" jawab Lyodra dengan logat medannya.

"Ya kali gue mau jual handphone lo ly ly. Gak laku"

"Ye ngasal!"

"Udah ah gue mau balik. Udah sore"

"Yaudah sana!" bentak Lyodra sambil memanyunkan bibirnya.

"Gak usah manyun, udah jelek tambah jelek lo"

"Ish Lyo kesepian Sam! Temenin dulu kek sebentar sampe maghrib, please!"

"Gak" jawab Sam singkat sambil berlari masuk ke mobilnya dan mengendarai mobilnya itu untuk pulang.

"SAMMM!" teriak Lyodra tak terima.

Hari mulai gelap, Lyodra sudah merasa lebih baik berkat obat yang ia minum. Kini ia menyandarkan kepalanya di sandaran kasur miliknya. Memejamkan matanya perlahan sambil terus berpikir tentang Nuca, sikap Nuca padanya, kenyataan yang ada. Ah pusing!

Lyodra memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya dengan tidur. Namun, saat Lyodra sudah ingin benar-benar terlelap, seseorang malah memencet bel rumahnya berulang-ulang. Tentu saja ia terganggu akan itu. Akhirnya ia memutuskan untuk turun dan mengeceknya sendiri karena ia tahu, neneknya pasti sudah tidur.

"Maaf, ada apa ya mal--"

"SAM?!" potong Lyodra, matanya terbelalak ketika melihat Samuel sudah berada di depan rumahnya sambil membawa peralatan tidur. Sungguh Sam gila!

"Kamu ngapain sih?"

"Lo bilang tadi kesepian? Gue mau nemenin"

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang