27: Nuca & Lyodra

1.5K 146 74
                                    

"Ly?"

Lyodra mengangkat wajahnya yang tadi sempat ia telungkupkan.
"Nuca?"

"Ngapain?" tanya Nuca.

"Bukan urusan kamu."

"Ini urusan gue ly, lo itu sahabat gue!"

"Sahabat doang kan? Nggak usah khawatir gitu lah Nuc. Kamu bukan siapa-siapa aku."

Jleb
Tepat sasaran.

"Ly."

"Apa? Bener kan? Kamu mau aku akui sebagai apa memangnya?" celetuk Lyodra. Entah ia mendapat kekuatan dari mana berani membantah Nuca seperti itu.

Sedangkan Nuca hanya diam dan terus memperhatikan mata Lyodra yang terlihat sembab. Seperti habis menangis.

"Kenapa nangis?"

Lyodra tersentak.
"Siapa yang nangis?"

"Nggak usah bohong , Ly"

"Kalo aku jawab karena kamu, gimana?"

Nuca terdiam sesaat. "Maaf."

"Aku yang minta maaf karena udah jadi benalu di hubungan kamu dan Tiara."

"Jangan dibahas lagi. Gue emosi waktu itu. Maaf, Ly"

"Setelah 6 bulan? Ck, gak ada hati kamu Nuc!"

"Aku gak mau ribut, aku cape seharian ini Nuc. Bisku sebentar lagi datang, kamu bisa pulang sekarang," perintah Lyodra tanpa menatap Nuca.

"Ly, pulang sama gue, please!" pinta Nuca dengan nada memaksa.

"Nggak!"

"Ly? Naik atau ..." ancam Nuca.

"Fine!" ketus Lyodra.

Gadis itu hanya bisa pasrah kala Nuca mengancamnya. Padahal, belum jelas juga Nuca akan bicara apa setelahnya. Tapi, Lyodra sudah ketakutan duluan. Ditambah, ia juga sudah sangat lelah, makanya ia ingin menyudahi ini semua secepat mungkin.

Dengan tanpa mengatakan sepatah katapun, Nuca langsung tancap gas mengantar Lyodra pulang ke rumahnya.

***

Pagi ini, Samuel tidak masuk sekolah. Lyodra yang tahu alasannya hanya diam saja. Ia membiarkan Samuel alpha hari ini. Jahat? Tentu. Lyodra hanya tak ingin ambil pusing. Kalau ia menjawab Samuel sakit, sudah pasti ia akan ditanyai beribu pertanyaan tidak penting oleh teman-temannya. Terutama Ziva.

"Aneh banget Sam, dari kemarin keliatan mencurigakan tuh bocah. Apa jangan-jangan dia narkoba ya, Ly?" celetuk Ziva seperti tak berdosa.

"Heh! Itu mulut apa DPR si? Jahanam amat!" sahut Keisya.

"Ih, kan gue nanya sama Lyly!"

"Ya tapi pertanyaan lo itu gaada adab!"

"Berisik!" gerutu Ziva.

"Sam emang badboy, tapi dia nggak bego pake-pake narkoba. Dia masih punya otak. Jadi, jangan berprasangka buruk dulu ya, Ziva," jawab Lyodra setengah hati.

"Nah! Dengerin tuh!" Keisya mengompori.

"Iya-iya, maaf Lyly."

"Udah, fokus belajar. Nggak usah mikirin Samuel." ujar Lyodra singkat.

"Siap ibu Lyly!"

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang