"Yang dipertemukan tak selalu akan menemukan setelah mereka dihadapkan oleh kata selamat tinggal."
***
"Dasar anak gak tau diri kamu ya! Udah enak tinggal disini malah keluyuran aja kerjaannya! Darimana kamu?!" teriak bundanya"Nuca habis antar Lyodra ke rumahnya bun, tadi Nuca bikin dia jatuh," jawab Nuca sambil tertunduk gemetaran
"Anter Lyodra sampai hampir larut gini, bener-bener gak ngerti bunda sama kamu Nuc! Cepat sana masuk."
"Iya bun, Nuca minta maaf"
"Maaf-maaf aja terus, males bunda dengernya, cepat naik Nuca kamu dengar bunda kan?!"
"Iya bun Nuca naik"
Langkahnya dipercepat,menaiki anak demi anak tangga yang ada dirumahnya, tatapannya tertunduk, air matanya mengalir.
Yang barusan memarahinya bukan lah ibu kandungnya melainkan mama tirinya. Ia memanggil mama tirinya dengan panggilan "Bunda".
Ibu kandung Nuca berpisah dengan papahnya sejak Nuca berumur 8 tahun. Ya,4 tahun sudah ia tak tinggal serumah dengan mamanya itu.
Ia rindu,sangat merindukan mama nya. Tak jarang sepulang sekolah, Nuca dan Lyodra pergi ke rumah mamanya secara diam-diam untuk melepas rindu.
Papah Nuca? Ia adalah seorang yang ambisius dan sangat sibuk dengan urusan pekerjaan. Nuca jarang diperhatikan di rumah,bahkan papahnya tak pernah tahu kelakuan istri barunya itu kepada Nuca.
Tetapi papahnya juga merupakan sosok yang penyayang meskipun jarang bertemu putranya itu.Cklek
Pintu kamar terbuka,Nuca segera melompat ke kasur sambil menutupi kepalanya dengan bantal."MAMA...NUCA BUTUH MAMA, NUCA KANGEN MAMA. PAPAH JAHAT MA, BUNDA JUGA!" teriak nya dengan mendekap wajahnya sendiri di bawah bantal sembari menangis dengan sekencang-kencangnya.
Toktoktok
Suara ketukan pintu terdengar di depan kamar Nuca.
"Siapa?" tanya nya sembari cepat-cepat menghapus airmatanya"Kak Abe ini Nuc, kakak masuk ya?"
"Oh kak Abe,iya kak masuk aja, pintunya ga Nuca kunci kok."
"Loh Nuca? Kamu gapapa? Mata kamu bengkak gitu. Kamu diapain lagi sama bunda?"
"Hah? Enggak kak ga diapa-apain" ucap Nuca sambil berjalan menuju lemari baju dan mengganti bajunya yang sudah bau keringat sedari tadi
"Gapapa kok matanya bengkak,bohong kamu yaa?"
Tak sengaja,mata kak Abe menangkap punggung Nuca yang terjiplak luka merah panjang,bahkan sekarang mulai ke unguan
"Eh Nuca yaallah dek! Sini kamu cepetan!" sambung kak Abe dengan panik
"Ada apa sih kak?"
"Itu liat punggung kamu,bener kan kamu dipukul sama bunda?"
"E-ehm engg-"
"Aham ehem jujur sama kakak Nuca!"
"I-iya kak, tadi Nuca di pukul sama bunda, ini salah Nuca kak, Nuca pulang terlambat"
"Nuca,maafin kakak ya nuc. Kak Abe janji akan bawa kamu pindah dari sini setelah kak Abe lulus,sabar ya sayang. Beberapa bulan lagi," ungkap kak Abe sambil mendekap Nuca dan mengelus kepalanya lembut
"Kak Abeee,Nuca rindu mama!" ucapnya sambil menangis dipelukan kakaknya itu
"Iya sayang,kakak juga rindu sama mama,sabar yaa Nuca. Nuca anak kuat gak boleh nangis! Udah ayok sekarang mandi dulu, kalo gak bisa mandi cukup cuci kaki, tangan,dan muka aja ya Nuc" jawab kakaknya sambil menenangkan adiknya itu
"Huhu,iya kak"
Nuca beranjak dari pelukan kakaknya,ia sekarang berjalan menuju kamar mandi dan mencuci tangan, kaki, dan wajahnya.
Ia jelas tak kuat untuk mandi karena punggungnya akan sangat sakit bila terkena air.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA
Fanfiction"Nuca, Lyo pergi dulu ya! Tunggu Lyo 3 tahun lagi di bandara ini, Lyo janji akan pulang untuk Nuca." -Lyodra Ginting "Aku dilanda resah. Haruskah aku menunggu janji peri kecilku? Atau mengeratkan pelukku pada perempuanku?" -Raja Giannuca "Raja, teri...