''Teman tetaplah teman. Yang membedakan adalah teman pada masanya dan teman selamanya.''
.
.
.Hampir 6 bulan telah mereka lalui. Kini, mereka tengah bersiap untuk melaksanakan ujian akhir tahun. Yang artinya, tak lama lagi, mereka akan menjadi siswa siswi kelas 11.
Tak banyak yang berubah, Lyodra masih berusaha merelakan, sedangkan Nuca masih dengan bahasanya yang senyap. Nuca benar-benar sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Lyodra. Terakhir ia berbicara dengan Lyodra adalah ketika sore itu. Kala Nuca membentaknya dengan seribu bahasa yang menusuk hatinya.
Nuca, kini ia benar-benar menjadi sosok pria berhati dingin dan kejam. Terutama pada Lyodra. Tak hanya itu, sekarang Nuca sering terlihat lesu entah mengapa.
Kemampuan belajarnya pun terlihat menurun. Yang dulu selalu di atas Lyodra, baik itu nilai atau peringkat, tapi saat ulangan tengah semester kemarin, nilai Lyodra malah jauh lebih tinggi daripada Nuca.
Lyodra tak tau pasti apa sebab pria itu menjadi berubah, yang jelas, ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak lagi mengepoi kehidupan Nuca. Ya, meskipun sebenarnya ia masih belum bisa.
Nasib gadis itu sungguh malang. Sudah memaksakan kehendak untuk merelakan separuh dari hidupnya pada wanita lain, ia pun masih harus berusaha untuk tetap tegar menjalani hidup yang pahit di Jakarta sendirian. Dunia selalu tak bersahabat dengan Lyodra. Itu sebabnya Lyodra membenci kehidupannya yang sekarang.
Lyodra pikir kehidupannya akan jauh lebih baik di bangku SMA ini, tapi kenyataannya sama saja. Runyam.
Nuca, sahabat yang didambakannya, malah mencampakkannya. Padahal, ia pergi ke sini untuk menemui Nuca.
Terkesan tidak tahu diri, tapi memang begitu adanya. Nuca kejam!Untung saja ada Samuel dan kedua teman baiknya, Keisya dan Ziva yang selalu ada mendampingi Lyodra melewati masa-masa sulitnya ini.
***
"Ly! Mau makan apa? Kok malah bengong!"
"Eh, m-maaf ziv. Gue samain aja sama kalian"
"Gue sama kei pesen bakso daging tikus dengan extra telur onta. Mau juga?"
"Iya mau" jawab Lyodra masih dengan matanya yang liar tak menatap Ziva.
"Ly!" teriak Ziva.
Lyodra terkejut
"Hah? Kenapa ziv?""Lo kenapa sih?"
"En-enggak, gapapa!"
"Gapapa tapi dari tadi bengong aja, ngeliatin apaan sih?"
"Ngeliatin Nuca sama Tiara ziv" sahut Keisya
"Mana?"
"Tuh, bangku pojok" ucap Keisya sambil menunjuk tempat Nuca dan Tiara duduk.
"Ly, gak usah cari penyakit. Ayo dong fokus sama tujuan lo!"
"Ziv, gak gampang" lirih Lyodra
"Ya gue tau, tapi udah 6 bulan lo kayak gini terus ly. Emang sih, udah gak separah dulu. Tapi kan lo harus bisa hidup tanpa Nuca ly! Waktu itu lo bilang sama gue kalo lo mau belajar relain Nuca kan, mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA
Fanfiction"Nuca, Lyo pergi dulu ya! Tunggu Lyo 3 tahun lagi di bandara ini, Lyo janji akan pulang untuk Nuca." -Lyodra Ginting "Aku dilanda resah. Haruskah aku menunggu janji peri kecilku? Atau mengeratkan pelukku pada perempuanku?" -Raja Giannuca "Raja, teri...