23: Flashback?

1.3K 138 127
                                    

"Orang yang begitu dekat berubah menjadi orang asing dengan sangat cepat, sungguh luar biasa."

***

"Nuca?"

"Iya. Lo gimana sama dia?"

"Tadi pagi gue berangkat bareng Nuca sih"

"Hah? Serius?"

"Iyaa!"

"Tiara tau gak?"

"Enggak tau deh" ucap Lyodra sambil mengedikan bahunya.

"Duh jangan sampe deh!"

"Semoga"

"Saran gue, mending lo jauhin Nuca sih. Tiara orangnya lembut-lembut gitu bisa nekad juga lho ly!"

"Nah bener tuh kata kei! Gue gamau lo kena sama Tiara ly!" sahut Ziva yang tiba-tiba saja muncul. Ia kemudian meletakkan satu persatu makanan teman-temannya itu di atas meja.

"Eh budak-ku, sudah datang kamu nak" ucap Keisya

"Amit-amit!" jawab Ziva sembari memukul pundak Keisya

"Hahaha!" Keisya tertawa geli melihat tingkah Ziva.

"Gak usah ketawa lo nenek lampir!"

"Suka-suka gue lah. Sirik aja"

"Bacotan lo gak mutu kei. Mending dengerin lyly cerita"

"Oh iya! Coba ceritain ly, tadi pagi kok bisa bareng sih?"

Lyodra pun menceritakan seluruh kejadiannya hari ini. Tentang bagaimana ia bertemu Nuca dan tentang perlakuan dingin Nuca padanya.

"Gak jelas banget, apaan sih Nuca-Nuca itu! Dasar bego. Liat aja ntar, bakal gue jadiin ayam kremes sih!" ucap Keisya sembari menghentakkan botol kecap yang ada di depannya.

"Iya. Gue juga gak tau kei kenapa Nuca bisa kayak gitu" jawab Lyodra sembari menundukan kepalanya.

"Ya karena dia punya Tiara ly. Ini semua udah jelas! Lo harus jauhin Nuca" bentak Ziva

"Ya gue gak mau jauhin Nuca Ziv! Gue ke sini aja karena Nuca, terus giliran gue udah ketemu Nuca, gue harus jauhin dia gitu? Gak bisa Ziv!" bentak Lyodra tak kalah keras.

"Lo memang pala batu Ly, ly. Gue cuma gamau lo kenapa-napa ke depannya, udah itu aja kok!"

"Terserah, intinya gue gak mau!" sahut Lyodra sambil berdiri dari kursinya dan kemudian beranjak pergi meninggalkan Keisya dan Ziva di kantin.

"Lyly!" Teriak Ziva yang ikut berdiri.

"Ziv udah Ziv!" ucap Keisya sembari menarik lengan Ziva untuk tetap duduk.

"Udah ziv, nanti Lyly bakal paham dengan sendirinya tanpa harus lo bentak-bentak kok. Ok baby?"

"Hft iya kei," jawab Ziva dengan raut wajahnya yang lesu. Bahkan, kini ia sudah tidak memiliki mood makan.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang