"Malam ini hujan turun lagi. Bersama seluruh kenangan pahit antara aku dan kamu. Yang tak hanya membasahi bumi, tapi juga hati."
.
.
.Brakk!
"Sam?!"Hening, tak ada jawaban. Samuel tidak ada di rumah Lyodra. Lyodra terdiam sejenak. Ia dibuat bingung oleh keadaan. Tadi Samuel meneleponinya, tapi sekarang Samuel malah tak ada di rumahnya. Atau Lyodra saja yang terlalu pede akan dicari sebegitunya?
Ah, Lyodra. Kamu ngada-ngada aja!Lyodra segera menghampiri kamar neneknya untuk menanyakan Samuel. Barangkali saja neneknya juga ditelepon oleh Samuel.
"Nek..." panggil Lyodra dengan nada yang lirih. Neneknya tertidur. Lyodra sungguh tidak tega, tapi ia harus membangunkan neneknya.
"Eh, kamu baru pulang ly?"
"Iya nek, maaf ya Lyly kemalaman"
"Samuel tadi ke sini nyariin kamu ly"
"Samuel ke sini? Dia bilang apa nek? Sekarang dia di mana?"
"Iya. Dia cuma nyariin biasa, tapi wajahnya kelihatan khawatir sekali ly. Nenek gak tau dia di mana, tadi Samuel cuma izin sama nenek untuk cari Lyodra"
"Duh..."
Lyodra menepuk-nepuk jidatnya. Dasar teledor! Bagaimana bisa aku lupa hidupin nada dering sih?
Kalau saja ia tak lupa, pasti tak akan begini jadinya.Lyodra mengkhawatirkan Samuel, ia merasa tidak enak hati. Pasalnya, siang tadi ia jelas mengetahui bahwa Samuel sedang tidak baik-baik saja. Tapi dengan bodohnya ia malah merepotkan Samuel lagi dan lagi.
Hujan semakin deras, kilat dan gema petir menambah buruk suasana malam ini. Sam ... Maaf.
***
"Ti, kamu pulang telat gapapa kan? Aku gak enak sama papamu"
"Gak apa-apa ja, aku udah izin kok"
"Tapi serius ti, aku beneran gak enak. Kita pulang aja ya?"
"Tapi kan kamu gak ada jas hujan ja, nanti malah kehujanan"
"Tunggu sini ya"
"Loh eh mau ke mana ja? Raja!"
Nuca berlari menerjang hujan. Membiarkan seluruh tubuhnya basah oleh derasnya air tuhan. Ia berlari menuju supermarket yang tak terlalu jauh dari tempat nya dan Tiara berteduh tadi.
Nuca mengambil 2 pasang jas hujan plastik di salah satu rak yang tersedia di supermarket itu. Satu berwarna merah dan satu lagi berwarna biru. Warna favorit Nuca dan Tiara. Tidak berlama-lama, Nuca segera membayar jas hujan itu di meja kasir dan langsung memakainya.
Setelah itu, Nuca kembali berlari menjemput Tiara yang tadi ia tinggal.
"Raja kamu ke mana sih? Aku panik tau!" Rengek Tiara pada Nuca.
"Maaf ti. Nih, dipake"
"Jas hujan?"
"Tadi katanya kamu takut kehujanan kan? Yaudah aku beli jas hujan aja biar kita bisa pulang sekarang"
Tiara tersenyum tipis.
"Makasih Raja""Warnanya lucu ya?" Celetuk Nuca.
"Lucu banget. Merah, kayak muka kamu kalo lagi marah"
"Kayak kamu kali!"
"Dih kok aku?"
"Iya. Kamu lucu"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA
Fanfiction"Nuca, Lyo pergi dulu ya! Tunggu Lyo 3 tahun lagi di bandara ini, Lyo janji akan pulang untuk Nuca." -Lyodra Ginting "Aku dilanda resah. Haruskah aku menunggu janji peri kecilku? Atau mengeratkan pelukku pada perempuanku?" -Raja Giannuca "Raja, teri...