ФЙ 42?

6.3K 588 51
                                    








*






*






*






*






*







Jungkook itu memang tampaknya sudah di takdirkan menjadi bucin nya taehyung, jadi dia tidak akan bisa yang namanya berlama lama pisah dengan si manis.

Satu hari menjelang pergelaran pemberkatan, dari kedua belah pihak telah setuju untuk melakukan pemisahan calon pengantin, atau bisa di bilang sistem pingit?

Taehyung sih setuju setuju saja, beda lagi dengan jungkook yang terus menentang, katanya:
Taehyung itu separuh nyawanya, nafasnya, kalau di pisahkan, bagaimana nasib dirinya?

Lebay, memang. Tapi itulah jungkook.

Beberapa jam tak bertemu itu terlalu berat rasanya... Jungkook rasanya tak kuat. Ingin segera berlari kencang menuju kamar taehyung dimana ia di kurung.

Tapi apalah daya, si penjaga pintu baik darinya maupun taehyung itu sama sama sadis, galaknya minta ampun.

Jadi bagaimana pun juga, jungkook sudah bertekat hari ini apapun yang terjadi ia akan tetap memenuhi hasrat kerinduannya akan si manis.

Pagi pagi buta, bahkan matahari tampaknya masih enggan muncul, jungkook dengan gerakan seminim rupa agar tak menimbulkan bunyi sedikitpun mulai berjalan mengendap endap layaknya seorang pencuri di rumahnya sendiri.

Matanya mengedar dengan buas, selalu waspada jika saja nanti ada salah satu orang atau anggota keluarganya lewat dan melihat dirinya, bisa bisa nanti ia di kurung lagi di dalam kamar itu.
Bebal emang, itulah jungkook.

Masih dengan gerakan bak pencuri, bibir tipisnya terus ikut berkomat kamit merapalkan segala doa entah mantra agar hatinya tetap tenang.

Pintu bercat putih tepat di depan mata, pintu kamar dimana taehyung di kurung, menurut jungkook sih.

Matanya kembali mengedar, posisinya saat ini berada di sudut sebalik lemari hias ruangan.
Sepi.
Tak ada satupun orang yang biasanya akan menjaga bayi singanya. Dan Sang raja kelinci berbadan kingkong siap mencuri bayi tersebut.
Jungkook jadi tertawa nista sendiri akan pikirannya sendiri.

Merasa aman, jungkook dengan segera melangkah mendekati pintu itu.

Cklek.

Terbuka!
Tidak di kunci ternyata.

Jungkook kali ini mengembangkan senyumnya, tuhan tampaknya tau tau saja kalau ia sangat rindu si manis sekarang, makanya ia dengan mudah melancarkan misinya.

Masuk dan kembali menutup pintu itu dengan pelan.

Si bayi singa ternyata masih tertidur lelap di kasurnya dengan bergelung selimut tebal, hanya wajah imutnya saja yang kelihatan.

Jungkook menggigit bibir bawahnya menahan pekikan gemas, ingin rasanya ia segera memeluk tubuh taehyung dengan erat, menciuminya hingga si manis marah, tapi ia urungkan karena merasa lebih baik pandangi saja.

Tangan besarnya ia gunakan untuk mengusap rambut coklat itu, lalu turun ke pipi gembilnya.

" Kenapa imut sekali sih.....? "

Taehyung itu orangnya gampang sensitif, jadi pergerakan sedikit saja bisa mengusik dirinya.
Mata kucing itu perlahan terbuka. Jungkook mengembangkan senyumnya.

我爱你?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang