8• Daiden Or Kyanu

81 9 1
                                    

Sorot lampu Mobil yang baru memasuki pelataran rumah membuat Kyanu langsung berlari.

Daiden terdiam ketika Kyanu sudah berdiri di depan mobil dengan tatapan yang belum pernah Daiden lihat.

"Kemana Launa?." tanya Kyanu langsung.

Daiden terkekeh sumbang, "Gue tinggalin dia di taman."

Kyanu menarik T-shirt Daiden marah,
Daiden yang melihat adik nya ini marah terkekeh sinis, "Lo udah marah karna gue tinggalin dia, gimana kalo lo tau gue udah pernah rasain bibir nya."

Bugh!!!

Kyanu melayangkan satu pukulan, "Gue nggak akan mandang lo sebagi kakak kalo menyangkut orang yang gue suka!."

Daiden merasakan perih di sudut bibirnya, ia pertama kali melihat Kyanu marah hingga berani melayangkan pukulan.

"Jangan sentuh Launa lagi, ingget ini." Kyanu menekan setiap katanya.

"Gue nggak takut ancaman lo. Gue bakal tetap--."

"Kenapa baru sekarang lo mau bales perasaan Launa, Hah!! Lo lupa, dulu lo nolak perasaan Launa!! Apa lo baru ngerasain kehilangan?!

Lo nggak pernah berbuat apapun buat Launa, dan Harusnya lo tetep bungkam!! Sekarang perasaan lo nggak guna." setelah mengatakannya Kyanu pergi dari hadapan Daiden.

"Satu hal lagi yang baru tante tau Launa, kedua anak Tante suka pada perempuan yang sama. Launa Queena Aureina." ujar Zoya yang melihat kedua anak nya bertengkar melalui balkon kamarnya.

⭐⭐👑⭐⭐

Mobil Kyanu berhenti tepat di depan rumah Launa, setelah berdebat dengan Daiden tadi, Kyanu langsung mencari Launa dari taman dekat kompleks rumahnya hingga sepanjang jalan menuju rumah Launa.

Kyanu melihat jam yang melingkar di tangannya,
11.46 PM
Tak mungkin Kyanu bertamu di jam segini, dan Kyanu juga tak bisa pulang karna ia terlalu mengkhawatirkan Launa.

Dan alasan lainnya, Kyanu tak ingin melihat wajah kakak nya dulu, Kyanu terlanjur marah. Kyanu menurunkan jok nya agar nyaman untuk tidur, ia memutuskan untuk tidur di dalam mobil.

Kaca mobil yang diketuk membuat Kyanu terbangun dari tidurnya, Kyanu langsung melihat arloji nya.
6.08 AM

"Aden teh siapa? Kenapa parkir mobil nya disini?."

"Saya Kyanu, Bu." jawab Kyanu yang sudah keluar dari mobil.

"Temennya, neng Una?." tanya Bi Sum kembali.

Kyanu mengangguk, "Iya, Saya temen nya Launa."

"Hayu, masuk. Kenapa aden enggak masuk kedalem?."

Kyanu menggaruk kepalanya, "Saya ketiduran, Bu."

"Aden teh tidur di mobil?! Dari semalem?!!!."

Kyanu hanya mengangguk, Bi Sum langsung mengajak Kyanu masuk kedalam dan menunggu Launa di dalam.

Kyanu yang sudah berada di ruang tamu rumah Launa meringis ketika tubuhnya terasa sakit, mungkin akibat tidur dalam posisi yang salah.

Langkah kecil Launa yang menuruni tangga tanpa berhati-hati membuat nya hampir terjatuh kalu tidak ada seseorang yang menangkap tubuh kecilnya.

"K-Kyanu."

"Hati-hati."

Launa menyentuh lengan Kyanu untuk memastikan bahwa diri nya tidak berhalusinasi. Kyanu menyentuh wajah Launa dari,

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang