29• D/K Tiga Hati Yang Hancur

57 5 0
                                    

29• D/K Tiga Hati Yang Hancur

🌈Guys FOLLOW akun wp author ini, karna NEXT PART DI PRIVATE🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈Guys FOLLOW akun wp author
ini, karna
NEXT
PART
DI PRIVATE
🌈

Launa meringis saat kapas yang ia pegang menyentuh luka di wajah Daiden.
Namun Daiden hanya diam dengan meneliti wajah Launa dari jarak sedekat ini.

Launa menutup kotak P3K nya dan hendak pergi namun tertahan saat tangan Daiden menahan.
"Tunggu, ada lagi."

"Apa?" tanya Launa tak mengerti.

"Yang harus diobatin."

Launa menatap wajah Daiden mencari luka, namun nihil tak ada luka yang ia lewatkan tadi saat mengobati.

"Lengan gue sakit-- Banget." Daiden menjeda ucapannya membuat Launa hanya menghembuskan nafasnya.

Sekarang mereka tengah dudu di bangku belakang Caffe, bangku yang sering pegawai Caffe gunakan saat jam istirahat tiba.

"Boleh?" tanya Daiden sebelum membuka kancing seragam nya.

Launa menoleh memastikan tidak ada orang, karna sudah melewati jam makan malam tentunya tidak ada pegawai Caffe di sini.

"Eumm."

Dasi yang sudah kendur tak rapi Daiden lepastakan perlahan, satu persatu kancing seragam yang di kenakan lolos dari pengaitnya.

Launa membuang pandangannya saat tangan Daiden sudah berada di kancing paling bawah, Daiden meringis saat merasakan nyeri membuat Launa menoleh.

"Bantuin."

Tangan kecil Launa yang tadinya ragu-ragu sekarang membantu Daiden melepas seragamnya hingga terlepas.

Mata Launa membulat saat lengan Daiden yang pernah terluka sekarang lebam kembali.

"Auu." ringis Daiden saat tangan Launa menyentuh nya.

"Lo harus ke rumah sakit."

"Kenapa?"

"Luka lama lo lebam lagi." jelas Launa.

Daiden mengangguk dan kembali memasang seragamnya, "Oke kita kesana."

Launa mendelik, "Gue nggak bisa. Gue harus jaga Caffe." elak Launa mencari alasan.

"Gue juga nggak mau kesana sendirian dan lo harus temenin gue. Ini Caffe Bokap Lo, So lo bisa pulang semau lo dan nggak ada yang berani larang lo."

Launa berdecak saat Daiden sudah pergi dari hadapannya lebih dulu. Tadinya Launa tak ingin lagi berurusan dengan Daiden Or Kyanu, tapi melihat kondisi buruk Daiden yang datang ke Caffe nya membuat sisi kemanusiaan Launa muncul.

Tapi yang di tolong malah ngelunjak dan meminta pertolongan Launa lebih, membuat Launa berakhir di dalam taxi dengan Daiden disampingnya sekarang.

"Gue berantem sama Kyanu."

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang