16• Daiden Or Kyanu

98 7 0
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote and Comment, gratis!!

⭐⭐👑⭐

"Gue nyesel karna,
Ninggalin orang yang lagi jatuh cinta tanpa gue balas cinta nya."

-Daiden Kaiyso Gymnastiar


"Udah lama, kamu baru kesini lagi." tanya seorang wanita yang duduk dikursi roda dengan wajah cemberut.

Daiden menunduk, "Maaf."

Bu Ami menggeleng, "Bukan permintaan maaf, yang mau ibu denger penjelasan--
Siapa gadis cantik ini." sambung Bu Ami dengan menoleh ke arah Launa.

"Saya Launa Bu." Launa memperkenalkan diri.

"Calon pac--."

"Cuma temen." Launa memotong ucapan Daiden membuat suami Bu Ami terkekeh geli.

"Kak, Una!!." anak yang Launa tau namanya- Rani berlari kearahnya dengan boneka masih dalam pelukan kecilnya.

Launa jongkok ketika Rani dihadapannya, "Mau main sama kakak?." tanya Launa.

Rani mengangguk semangat, "Mau!! Semuanya nunggu kakak disana." Rani menunjuk sepetak Taman yang sudah ditunggu anak panti.

Daiden tersenyum melihat Launa yang sudah pergi dengan menggendong Rani.
Seperti rencana awal Daiden datang kemari ia langsung membuka semua belanjaannya dengan dibantu Pak Aji.

"Kalian saling suka?." tanya Pak Aji membuat Daiden menoleh.

"Mungkin,." jawab Daiden dengan kembali melanjutkan memotong-motong daging.

Pak Aji langsung menoleh dengan pandang bingung kepada Daiden, "Hah?."

Daiden terkekeh singkat, "karna Kesalahan fatal yang pernah Daiden buat--
Meninggalkan orang yang lagi jatuh cinta tanpa saya balas cinta nya. Dan Daiden menyesal sekarang."

"Terlihat jelas." ceplos Pa Aji membuat Daiden menghentikan aktifitas memotong dagingnya.

"Iyah, kamu terlihat jelas frustasi. Cowok bakal terlihat lusuh ketika merasakan penyesalan." sambung Pa Aji ketika Daiden menatapnya.

"L-lusuh? Daiden lusuh?." ulang Daiden memperjelas.

Pa Aji terkekeh, "Ada dua tipe. Lusuh penampilan dan Lusuh Otak. Kamu hampir lusuh dua-duanya."

Daiden menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari-jarinya dengan mendongakkan kepalanya membuat rahang tegasnya making menggoda.

"Kamu mau iklan sampo?."

Krik krik

Daiden terbatuk dan menghentikan aksi extrim nya didepan Pa Aji.
"Lo bego Daiden. Kenapa lakuin itu didepan sama-sama cowok." rutuk Daiden dibatinnya.

Semuanya sudah berkumpul dihalaman Panti, Launa tersenyum ketika melihat Pa Aji mengangkat Bu Ami agar duduk dikursi rodanya.

Mata Launa beralih ketika Daiden datang dengan membawa nampan terakhir makanan.
"Ayo pesta ulang tahunnya kita mulai." ujar Daiden membuat semua anak bersorak, Lain halnya Launa.

"U-lang tahun?." Launa terkejut.

"Iya ini ulang tahun Rani Kak Una." jawab rani dengan tersenyum lembut.

Launa menatap hidangan yang didepan meja, "Rani sebentar jangan mulai dulu, kakak Una mau ngomong sesuatu ke kak Iso, Boleh?."

Rani mengangguk, membuat Launa langsung menarik Daiden menjauh dari Anak-anak.

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang