11• Daiden Or Kyanu

81 8 0
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote and Comment, gratis!!

⭐⭐👑⭐

Kyanu menyenderkan tubuhnya di tembok, sudah 10 menit tapi Launa belum keluar dari ruang kedisiplianan (BK).

Mungkin semua murid di kelasnya tadi percaya ketika handphone Shera berbunyi di dalam tas Launa. Tapi Kyanu tidak percaya sama sekali!.

Bomin berjalan mendekati Kyanu yang terlihat sekali gusar,
"Jangan terlalu khawatir. Gue percaya Launa nggak bakal lakuin itu."

Kyanu membuka matanya dan menatap Bomin yang sudah berada di hadapannya, "Gue terlalu takut, orang yang gue cintai tersakiti didepan gue sendiri. Gue cowok yang nggak bisa jaga dia seutuhnya."

Bomin menepuk lengan Kyanu, uacapn Kyanu benar-benar tulus membuat Bomin tersenyum kecil.

Di dalam ruang kedisiplianan.
Sudah lima menit Launa masih bungkam.

"Launa bi--."

"Saya nggak tau kenapa ada di tas saya. Saya juga nggak pernah tau menahu tentang Shera." jelas Launa setelah sekian lama diam.

"Bapa percaya. Bukannya Vannya saudari kamu? Tapi kenpa dia-."

"Pa Sen Jangan kasih tau orang tua saya ataupun Vannya. Biar masalah ini saya yang tanggung." potong Launa.

Pa Sen mengangguk, "Bapa akan coba bilang ke Shera."

⭐⭐👑⭐⭐

"Hei, bekas pacar."

Bomin mengabaikan celotehan Shera. "Jangan ganggu Launa. Terutama anak kelas XI IPA B."

Shera memasang wajah cemberut, membuat Bomin ingin sekali meraup wajahnya itu.
"Gue cuma mau deketin lo lagi."

"Harusnya lo fokus belajar karna lo udah kelas 12. Berhenti buat keributan."

"Masih sama sifat lo. Pengatur. Karna itu gue selingkuhin lo." jelas Shera.

"Gue kesini nggak buat ngomong itu." tegas Bomin.

"Nilai plus Lo itu ganteng dan negatif nya lo suka ngatur-atur ketua kelas."

Bomin tak menjawab ia mengalah untuk pergi meninggalkan Shera yang masih tampak sama, keras kepala.

👑

Vannya mendengus ketika tangannya ditarik lalu dihempaskan oleh Daiden.

"Ap-."

"Gue tau, itu perbuatan lo. Gue nggak habis pikir kenapa lo sampe ngelakuin hal serendah itu." cecar Daiden.

Vannya memutar matanya jengah, "Langsung ke intinya." ujar Vannya.

"Lo sekongkol sama Shera."

Vannya menelan sivianya dan mencoba untuk bersikap biasa.

"Kenapa lo sampe nuduh gue?." Vannya mengelak.

Daiden terkekeh sumbang, "Gue nggak bego. Shera si biang onar dan lo pengen berbuat onar, colab luar biasa buat jadi sama-sama onar."

"Lo sal--."

"Lo ribut sama Kyanu bawa-bawa masalah pribadi, lo mojokin Launa biar dia beneran salah, dan lo tiba-tiba ngeluarin handphone buat hubungin nomer Shera. Kalo lo bener nggak sekongkol sama Shera, lo harusnya minta nomer telfon Shera. Tapi ternyata lo udah nyimpen nomer Shera, Bukti yang logis."

Penjelasan Daiden membuat Vannya radang menahan amarah, "Itu juga salah lo.

Kalo lo nggak nolak gue, semua ini nggak bakal terjadi. Tapi lo lebih milih Launa, dan ini balasan dari gue."

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang