Launa, ia tak bisa mencintai dua orang sekaligus apa lagi mereka kakak-beradik. Hati Launa cuma satu dan hanya untuk satu orang.
Daiden or Kyanu?
[ Dan jangan lupa FOLLOW!
Buat pelengkap,
VOTE DAN KOMEN GRATIS GUYS! ]
Happy readings!!
intagram, Kim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👑
Daiden mendribling bola basket nya kuat hingga menimbulkan suara hantaman bola dengan lapangan Yang terbilang nyaring.
Sudah puluhan kali bola orange ini berhasil masuk kedalam ring, sudah lebih dari 30 menit pula Daiden bermain Basket di lapangan rumahnya.
Keringat turun dari rambut hingga ke tubuh Daiden yang tak mengenakan atasan.
Gerakan Daiden terhenti ketika Kyanu membuka T-shirt nya sebelum masuk kedalam lapangan bergabung dengan Daiden.
Kyanu mengambil bola yang menggelinding ke arah kaki nya, "Besok tanding, kita harus latihan." ujar Kyanu yang berhadapan dengan Daiden.
Daiden Kyanu sama-sama mencoba merebut dan memasukan bola. Kakak beradik ini bermain tanpa mengetahui Zoya tengah mengamati mereka dari dalam kamarnya.
"Mama nggak bisa sebut ini karma atau takdir, tapi yang pasti Mama akan lindungi kalian walaupun akan ada yang terbongkar." lirih Zoya sangat takut memikirkan masa depan Anak mereka.
Ponsel Zoya bergetar karna pesan masuk.
"Lusa aku pulang."
Zoya menarik nafasnya meyakinkan dirinya.
"Lo masih belum nyerah?." ujar Daiden disela-sela mendribling Bola membuat Kyanu terdiam sejenak.
Bruk!
Bola yang dilempar Daiden masuk kedalam ring, membuat Daiden tersenyum kecil.
"Apa nya?." tanya Kyanu tak peduli akan cetakan poin Daiden.
"Launa."
Kyanu terkekeh, "Enggak akan." jawab Kyanu dengan merebut bola dari Daiden dan kembali mendriblingnya.
"Perasaan lo nggak di balas buat apa di lanjut. Perbuatan lo kemarin bales dendam."
"Dia perlu waktu, kalo itu nggak sengaja." ujar Kyanu tak mau kalah saat Daiden menyindir pasal Vannya menciumnya.
Bruk!
Lemparan kencang Daiden kembali mencetak poin dan membuat bola terpental jauh,
"Gue menang karna Lo lengah, Lo kasih Launa waktu selama waktu itu gue pelan-pelan bakal masuk tanpa lo sadari." jelas Daiden lalu keluar dari lapangan.
"Launa masa lalu lo, dia milik gue sekarang."
Langkah Daiden terhenti, "Dia bukan milik siapa-siapa. terutama lo. Dan Launa belum pernah jadi masa lalu gue, karna gue baru mau mulai." tanpa berbalik Daiden kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda.
