19• Daiden Or Kyanu

68 7 2
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote and Comment, gratis Tau

⭐⭐👑⭐⭐

Launa dan Kyanu menunggu Bomin yang sedang mengambil handuk untuk mengeringkan tubuh Launa yang dari kepala hingga kaki tubuh Launa basah kuyup.

Launa sendari tadi menunduk melihat kaki pucat nya yang tanpa alas merasa kedinginan.
Launa perlahan mengangkat kepala nya mencoba melihat Kyanu yang sendari tadi diam tak seperti biasanya.

"Kyanu kenapa?." tutur Launa merasa ada yang beda dari Kyanu.

"Kenapa harus masuk ke air?."

Alis Launa hampir menyatu ketika Kyanu bertanya setelah sekian lama terdiam.
"Aku cuma mau abil cincin nya kya--."

"Aku bisa beliin lagi Kamu hancurin pesta Launa.
Ibarat sepercik api terisam bensin Vannya sama Shera cuma nyalain api tapi kamu- kamu yang nyiram api itu sama bensin. Harusnya kamu nggak usah peduliin cincin dengan masuk ke air."

Hati Launa nyeri mendengarnya langsung dari Kyanu,
"Apa kamu cuma peduliin soal harga dan gampang beli lagi?. Kyanu aku nggak tau kenapa malem ini kamu beda, asal kamu tau aku masuk ke air karna aku menghargai pemberian kamu dan mau jaga perasaan kamu- tapi semua perbuatan aku ternyata salah."
Setelah mengatakannya Launa pergi meninggalkan Kyanu yang terdiam.

Bungkamnya Kyanu membuat Bomin yang melihat semuanya kesal.
"Lo kenapa si? Lo nggak mikir omongan lo nyakitin hati Launa, kejar dia."

Bomin mengguncang tubuh Kyanu kesal, "Kyanu! Kejar dia! Kyanu."

Daiden menangkap sosok Launa yang keluar dari dalam dengan badan yang masih basah dan tanpa alas kaki.

Kaki jenjang Daiden melangkah namun terurungkan ketika Vannya berdiri di menghadang.

Mata Vannya melirik tangan Daiden yang membawa tas dan sepatu milik Launa, hati Vannya tersenyum miris.
"Gue mau pulang bareng lo."

Daiden berdecak ketika niatnya mengejar Launa tertunda, "Lo bukan siapa-siapa gue, dan nggak bakal jadi siapa-siapa dihidup gue."

Vannya terkekeh ringan dan tangannya mengibaskan rambutnya membuat liontin terlihat.

Alis Daiden hampir menyatu saat melihat liontin menyala dalam kegelapan ini- tak asing dan Daiden tak ingat.

"Lo nggak inget--."

"Gue sekarang sibuk." potong Daiden dan langsung meninggalkan Vannya.
Daiden mencari sosok Launa dihalaman rumah bahkan ke dalam mobil Kyanu hasilnya Nihil.

Dress basah dan angin malam yang cukup kuat membuat Launa perlahan menggigil, bibirnya pucat dan hidung yang sudah memerah membuat langkahnya lemah dan hampir terjatuh ke aspal jika pinggang Launa tidak ditahan.

Launa berusaha mefokuskan pandangannya melihat seseorang yang merengkuh pinggangnya.

"Hai."

Launa mendorong cowok yang suaranya terdengar asing ini, "Minggir. Lepasin."

"Badan kamu dingin, pastinya butuh penghangat."

"Jangan macem-macem!." teriak Launa.

"Jangan berisik, nanti-."

Bugh!

Tubuh Launa tertarik dan Launa merasakan aroma yang sangat ia kenali, "Daiden."

"Gue pacar nya. Gue bakal patahin rahang lo kalo lo nggak pergi sekarang!."

Cowok berkacamata yang jatuh tersungkur di aspal langsung berlari pergi.

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang