Launa, ia tak bisa mencintai dua orang sekaligus apa lagi mereka kakak-beradik. Hati Launa cuma satu dan hanya untuk satu orang.
Daiden or Kyanu?
[ Dan jangan lupa FOLLOW!
Buat pelengkap,
VOTE DAN KOMEN GRATIS GUYS! ]
Happy readings!!
intagram, Kim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨✨👑✨✨
🌈Guys please follow akun wp author ini, sebelum beberapa PART DI PRIVATE
Yorgi menarik tangan cewek ini keras, membuat semua orang yang sedang di samping Bella langsung pergi meninggalkan Bella dengan Yorgi.
Bella sama sekali tak menyalahkan sikap teman-taman sekolahnya ini, Bella cukup tau akibat jika berurusan dengan Yorgi.
"Bawa gue ke Launa."
"Gue nggak mau." tolak Bella dengan berusaha melepaskan cekalan.
"Lo pasti tau dimana dia. Dan lo tau alesan Launa ngehindar dari gue."
Bella terkekeh sumbang, rasa takut Bella akan sosok Yorgi lenyap saat permainan licik Yorgi tempo hari bermain basket.
"Semua orang pasti tau alesan Launa ngehindar dari Lo. Lo cowok yang nggak baik buat jadiin temen apa lagi gebetan. Dan Launa sadar."
Yorgi menarik tengkuk Belle membuat wajah mereka berjarak centimeter saja. "Gue.Nggak.Butuh.Ceramah.Lo."
Bella mendorong dada bidang Yorgi yang pasti Nihil karna tak sebanding dengan kekuatan Yorgi.
"Gue pengen ketemu Launa."
"Udah cukup waktu gue ngasih nomer Launa tanpa izin Launa. Tapi sekarang, Enggak.Akan."
"Lo lupa siapa gu---."
"I know, dan gue sekarang nggak peduli. Gue lebih milih gue yang menderita dari pada Launa Karna Lo."
Tubuh Yorgi terhuyung kebelakang membuat tangannya terlepas dari tengkuk Bella.
Bella terkejut saat siapa yang tengah di hadapannya sekarang.
"Mulut lo nggak pantes ngomong kurang ajar sama cowo gue."
Plak!!
Detik berikutnya Bella sudah jatuh di lantai Mall yang dingin. Rambut panjangnya menutupi sebagain muka yang terkena tamparan keras, Bella dapat merasakan perih, bau darah bahkan lidahnya dapat merasakan Darah di susut bibirnya yang berdenyut.
"Shera!."
Pemilik nama berbalik dengan senyum nya, menatap Yorgi penuh cinta.
"Kita pulang yuk." ajak Shera yang sudah merangkul tangan Yorgi.
Yorgi tersenyum miring, "Ternyata lo emang stres."
"Apa maksud kamu?." tanya Shera dengan nada yang mengintimindasi.
"Lo bukan pacar gue lagi."
"Kita nggak pernah putus!!." teriak Shera membuat pengunjung Mall semakin tertarik melihat perdebatan.
