18• Daiden Or Kyanu

83 9 0
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote and Comment, gratis!!

⭐⭐👑⭐⭐

Flashback on.

Vannya kecil duduk lemas dikursi roda dengan wajah pucat dan mata memerah. Vannya kecil sudah tau kalau kelurga nya sudah kacau ketika ia lahir. Vannya makin tau ketika melihat Ayahnya sering membawa wanita yang Vannya tau sekretaris.

Vannya hanya hidup dengan uang, tanpa perhatian dan kasih sayang seorang Ayah. Vannya mengucilkan diri dari dunia luar, membuat kesehatan mentalnya terganggu.

Terbukti seberapa besar kasih sayang yang Januar berikan pada Vannya yang meninggalkan Vannya kecil dengan ART.

Kursi roda yang Vannya duduki perlahan bergerak menepi kesisi Lobi rumah sakit, Tangan kecil Vannya merogoh saku baju rumah sakit, benda tajam mengkilap Vannya genggam erat, ujung yang tajam Vannya arahkan pada pergelangan tangan kirinya.

Bruk!!

Pisau yang Vannya genggam terjatuh ketika seorang anak laki-laki seusaianya menabrak kursi rodanya.

"Maaf, enggak sengaja." ujar nya dengan membalas tatapan Vannya.

Anak laki-laki tersebut menatap heran Vannya, "Kok kamu nggak jawab? Maaf aku nggak sengaja."

Tak mau menjawab Vannya lebih memilih untuk memutar kursi rodanya namun ditahan oleh anak laki-laki ini.

"T-tunggu. Ini tanda permintaan maaf ku. Jaga ya mungkin berguna, berguna buat diliat karna cantik." ujar Nya dengan tersenyum.

Seorang wanita datang membuat anak laki-laki ini berniat lari, namun Wanita yang mungkin ibunya itu berhasil menggapai baju anak laki-laki ini, membuat beberapa kancing terlepas.

Mata kecil Vannya tak sengaja melihat tanda lahir anak laki-laki ini dengan jelas dibagian dada kirinya.
Vannya beralih pada liontin berbentuk bulan pemberian anak laki-laki ini.

"Aku punya tujuan sekarang." batin Vannya kecil dengan menatap anak kecil laki-laki yang perlahan hilang dari pandangan nya.

Flashback off

Alasan Vannnya mendekati Daiden hanya satu,
Mereka saling kenal jauh sebelum Launa datang di hidup Daiden. Dan Vannya tau betul kalo anak kecil itu adalah Daiden.

Vannya langsung menoleh kesal ketika Shera merampas Liontin dari genggaman Vannya.
"Balikin!."

"Dapet dari mana lo?." tanya Shera dengan meneliti liontin yang terlihat mahal.

"Balikin! Sebelum gue bunuh lo disini!." tegas Vannya membuat Shera mengembalikan liontin tersebut dengan cara melemparnya.

Vannya memutar matanya jengah, "Lo bener-bener nggak sopan pintu keluar ada disana kalo lo lupa." sindir Vannya.

Shera terkekeh, "Gue kakak kelas lo kalo lo lupa." sentaknya dengan menaruh kaleng berisi soda yang tinggal setengah.

"Kakak kelas? kerjaannya nginep terus di apartemen adik kelasnya kebalik ogeb."

Shera mengangkat bahunya acuh toh memang betul beberapa hari ini Shera menginap di apartemen Vannya.

"Lo disekolah kurang fomous apa gimana si?." sindir Shera.

"Maksud lo?."

Shera memutar matanya, "Udah gue tebak lo nggak se-fomous gue."

"Shera mending lo pergi kalo lo banyak bacot."

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang