5• Daiden Or Kyanu

85 9 1
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote and Comment, gratis!!

⭐⭐👑⭐⭐


Launa berlari keluar dari Cafe, dan tersenyum ketika melihat Kyanu menunggu disamping motor sport nya.

Tangan Kyanu terulur menghapus keringat Launa yang bercucuran. Gadis dihadapannya ini pekerja keras, Kyanu tau itu.

"Ada apa?." tanya Launa.

Kyanu tersenyum, "Just Miss."

Launa terkekeh, "Lo sekarang pelawak ya?."

"Kenapa? Nggak percaya?."

Launa diam tak berani menjawab, jarak antara Rumah Kyanu dan Cafe 143 ini jauh! Dan Launa menghargai nya jika bener atau pun tidak, Launa tetap menghargai nya.

"Kenapa nggak masuk kedalem?." tanya Launa mengalihkan pertanyaan Kyanu tadi.

Kyanu mengacak-acak poni Launa seperti biasanya, "Belum siap ketemu calon mertua. Nanti ada saat nya, sabar yah."

Launa hanya tertawa menanggapinya,
"Pulang kapan? Mau gue anter nggak?."

Launa melihat jam putih yang melingkar ditangannya, "Mmm masih lama sekitar satu jam lebih, Gue bisa pulang sendiri."

"Tapi gue pengen anter."

"Kyanu, ini udah malem. Takut di jalan lo kenapa-napa." tutur Launa karna tak mau terjadi sesuatu yang buruk.

"Lain kali aja." putus Launa dengan membenarkan tataan rambut Kyanu. "Sekarang lo pulang gih, keburu kemaleman."

Kyanu mengangguk, "Gue pulang Queen."

Launa membalas lampaian Kyanu, "Hati-hati! Jangan ngebut!."

9.35 PM
Launa baru hendak pulang dari Cafe. Dan ia harus pulang tanpa kedua orang tuanya karena mendadak mereka ada urusan.

Launa tak ingin membahayakan diri nya dengan pulang menggunakan bus umum ataupun ojek online.

Ia lebih baik menggunakan taxi seperti saran kedua orang tuanya, Launa yang sedang menunggu dikejutkan dengan mobil putih mengkilap berhanti tepat dihadapannya.

Belum sempat Luana berlari, namun tangannya sudah dicekal kuat dan tubuh kecil nya dipaksa masuk kedalam mobil.

"Masuk."

"Da-Daiden! Gue nggak mau!."

"Masuk!!."

Launa diam ketika tubuhnya sudah masuk dan duduk didalam mobil, Launa tak menatap atau meminta penjelasan dari Daiden. Launa sibuk menahan sakit di tangannya.

Daiden menepikan mobilnya dan

Bugh!!

Daiden memukul stir mobil kencang membuat Launa terkejut serta takut. Launa menyembunyikan tangannya yang bergetar.

Daiden memijit pelipisnya karna tak bisa mengontrol semuanya, "Ulurin tangan Lo." pinta Daiden mencoba halus.

Launa menggeleng, "E-eng-gak."

Daiden semakin frustasi ketika mendengar suara bergetar Launa, "Ulurin tangan lo, gue mau liat."

"Nggak perlu." cicit Launa sangat kecil.

"Lo tau gue, Na. Gue beda sama Kyanu. Gue nggak bisa halus. Biar gue obatin tangan lo."

"Gue mau turun."

Daiden Or Kyanu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang