I Love You My Husband

Part 11

Waktu yang dinantikan Jimin pun datang, kini dirinya tengah menunggu seseorang yang sebelumnya sudah dihubunginya untuk melancarkan aksi menjebak Yura.

Jackson, ya Hwang Jackson. Jimin memang menghubungi Jackson untuk melancarkan aksinya, Jimin berencana membuat Yura benar benar terusir dari kehidupannya dan juga keluarganya. Kebungkaman Yura tentang kehamilannya, menjadi point yang sangat menguntungkan bagi Jimin.

Jimin tahu betul jika Jackson sedari dulu sangat menyukai Yura, Jimin juga tahu jika Yura tidak pernah membalas perasaan Jackson padanya. Yura sangat mencintai Jimin walau Jimin terus bersikap kasar. Padahal jika dibandingkan dengan Jimin, Jackson lebih layak jika harus di jadikan sebagai pasangan.

Jackson sosok pria yang lembut, pengertian dan perhatian, sosok yang perpect untuk kriteria seorang kekasih. Tapi jika sudah menyangkut masalah hati, yang salah tetap terlihat benar. Bahkan yang benar kadang akan kalah dengan yang salah.

"Ada apa kau menghubungiku?" tanya Jackson to the point, sambil memasang tampang kurang bersahabat.

"Santai saja, aku hanya mau menawarkan sesuatu yang menarik denganmu" jawab Jimin sambil menyeruput coffee latenya.

Jackson mengernyitkan dahinya, heran dengan apa yang diucapkan Jimin tentang sesuatu yang menarik.

"Apa?" Jackson mulai penasaran.

"Hmm. Apa kau mencintai Yura?" tanya Jimin skakmat.

"Enggh, ya aku mencintainya. Tapi Dia menolakku" jawab Jackson lirih.

"Apa kau mau menjadikan Dia kekasihmu, emm maksudku apa kau mau mendapatkan dirinya?" tanya Jimin membuat Jackson menjadi menggebu gebu.

"Tentu, tapi caranya?" Jackson mulai tertarik.

"Begini, jika kau ingin tahu yang sebenarnya kenapa Yura tidak menerimamu menjadi pasangannya ialah karna Dia adalah istriku--"

"Apa?" pekik Jackson.

"Dengar dulu, jangan di potong" sergah Jimin.

"Dia memang istriku, kami menikah karna dipaksa Ayahku. Karna Ayahku merasa bersalah atas kematian Ayahnya Yura, karna Ayahnya Yura sudah menyelamatkan nyawa Ayahku. Hubungan kami sudah berjalan setahun lebih, dan sekarang Dia hamil karna insiden yang tidak sengaja ku perbuat. Waktu itu aku mabuk dan tidak sengaja menidurinya,  sekarang kekasihku juga sedang hamil anakku. Aku ingin menikahi kekasihku dan merawat anakku. Jadi aku ingin berpisah dengan Yura, lalu maukah kau membantuku Jack? Maukah kau membantuku menjebak Yura dengan berpura pura tidur dengannya?" jelas Jimin maksud dari rencananya.

"Kau gila? Setelah kau menghamilinya kau malah mau menjebaknya demi kepentinganmu. Lalu anak yang dikandungnya bagaimana?" tanya Jackson tak habis fikir.

"Gampang jika sudah kau dapatkan Dia, silahkan anaknya mau kau apakan. Mau kau bunuh juga aku tidak perduli" sarkas Jimin.

"Apakah kau yakin jika Yura akan jadi milikku setelah ini?" tanya Jackson memastikan.

"Aku yakin" jawab Jimin santai.

Jackson nampak berfikir sejenak, antara mau atau tidak mengikuti rencana Jimin. Setelah beberapa menit berfikir, Jackson menghela nafasnya kasar.

"Haaah, baiklah. Aku akan membantumu, karna setelah ini Yura pasti akan jadi milikku" Final Jackson, tanpa berfikir jika inilah awal kehancuran hubungannya dengan Yura.

"Good, mari kita mulai permainan ini" ajak Jimin.

"Besok silahkan kau ajak Yura untuk pergi berduaan, dan jangan lupa masukan serbuk ini keminuman Yura. Selanjutnya kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?" tanya Jimin sambil menyerahkan sebungkus serbuk putih yang diyakini adalah obat tidur.