Part 33

2.4K 95 38
                                    

Setelah melewati beberapa menit perjalanan dari apartemen menuju ke rumah sakit, tibalah Yoongi, Jimin, serta Yura di rumah sakit Medica, tempat rutin yang di datangi Yura ketika masa kehamilannya.

Jimin menggendong tubuh Yura dan meletakkannya di atas bankar, dan bergegas masuk ke ruang bersalin. Sebelumnya, Jimin sudah menghubungi dokter yang biasa menangani Yura ketika konsultasi.

Jimin sangat mengkhawatirkan keadaan Yura, Jimin takut Yura tidak kuat saat melalui proses lahiran. Karena sebelumnya, Yura pernah mengeluhkan sakit pada punggungnya. Dokter juga pernah menyarankan jika Yura tidak kuat untuk melewati proses normal maka Dokter akan mengambil tindakan secar.

Jimin hanya mengiyakan apa yang terbaik menurut Dokter Ryu. Sedang menunggu proses lahiran Yura, Yoongi sudah menghubungi kedua orang tuanya yang berada di Korea. Eomma dan Appa Yoongi bergegas berangkat dari Korea untuk menemani Yura di rumah sakit.

***

"Ayo Yura, tarik nafasnya perlahan lalu buang" titah Dokter Ryu, sambil membantu Yura untuk melakukan persalinan normal.

Huuhhh haaahhh huuhhh haaahhh

Yura mengikuti setiap arahan yang di berikan Dokter Ryu padanya, namun Yura merasa tidak kuat dengan sakitnya mengejan. Bukan karena Yura tidak mampu, melainkan karena Yura juga menahan sakit di bagian punggungnya.

Karena kondisi Yura yang sudah sangat lemas, Dokter Ryu akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan operasi secar agar kedua bayi Yura bisa di lahirkan.

Dengan persiapan yang tergesa gesa semuanya di lakukan dengan cepat, mulai dari administrasi, ruangan operasi sampai Yura tidak lagi menjalani puasa sebelum operasi.

Dokter Ryu berfikir sudah tidak ada waktu lagi untuk Yura melakukan puasa sebelum operasi, Dokter mengizinkan Jimin untuk menemani Yura di ruangan operasi.

Jimin memohon agar di perbolehkan melihat proses persalinan istrinya. Jimin ingin memberikan semangat pada Yura agar dirinya kuat melewati semuanya.

***

"Sayang, kamu wanita kuat. Aku yakin kamu bisa, aku disini. Jangan takut!" bisik Jimin tepat di telinga kanan Yura yang perutnya sedang di bedah.

Yura tidak merespon Jimin, Yura hanya memejamkan matanya. Walaupun di suntik dengan cairan bius, namun sedikit sedikit Yura masih bisa merasakan sakitnya.

Setelah kurang lebih satu setengah jam menjalani proses secar, akhirnya operasi itupun selesai dan berjalan dengan lancar. Namun Yura mengalami pendarahan hebat hingga harus lebih ekstra di layani. Sedangkan kedua bayi kembar itu sedang di bersihkan oleh perawat, dan Ibunya masih berada di ruang operasi untuk melakukan pemberhentian pendarahan pasca operasi.

***

"Makasih ya sayang" ucap Jimin sambil mengelus rambut Yura yang terbaring di bankarnya.

"Sama sama, kamu juga udah bantu semangatin aku tadi. Makasih ya" balas Yura, sambil menatap wajah suaminya.

"Itu udah tugasku sayang, dan sekarang tugas kita akan berjuang membesarkan anak kita bersama sama" ucap Jimin tersenyum.

Yura hanya mengangguk mengiyakan perkataan Jimin, Yura masih merasa lemas karena proses yang baru saja di laluinya. Jimin hanya bisa mengelus kepala Yura dengan rasa sayang dan memberikan sedikit kehangatan untuk Yura yang baru saja berjuang melawan maut.

"Tidurlah!" suruh Jimin sambil mencium kening Yura lama.

"Hmm, aku akan tidur sebentar. Tubuhku lelah Jim. Bangunkan aku ya jika si kembar sudah di bawa kemari!" pesan Yura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang