Setelah pintu yang di dobrak Jimin terbuka, pemandangan pertama yang terlihat adalah sepasang lelaki dan wanita dewasa yang tidak dalam hubungan apapun sedang berada di atas ranjang yang sama, masih dengan balutan selimut yang menutupi bagian tubuhnya.
Ayah serta Ibu Jimin yang turut serta pun hanya bisa memasang wajah cengonya, terlalu terkejut dengan pemandangan yang ada. Terlebih itu Ayah Jimin, karna dirinya sangat menyayangi Yura seperti anaknya sendiri. Tersirat dari wajahnya kekecewaan yang mendalam. Dirinya tidak menyangka bahwa apa yang dikatakan Jimin benar adanya.
Bukankah tadi sudah dikatakan jika Dia akan percaya jika sudah melihat bukti dengan mata kepalanya sendiri ? Sekarang, barulah ia percaya dengan apa yang dilihatnya. Sedangkan Ibu Jimin, perlahan menggerakkan tungkainya mendekati Yura yang menunduk di atas ranjang dengan isak tangis.
"Ayah, Ibu" ucap Yura lirih.
Plaaakkk
"Dasar jalang, berani beraninya kau tidur dengan pria yang bukan suamimu" ucap Ibu Jimin sambil menarik rambut Yura kebelakang.
"Ibu, ini bukan seperti yang Ibu fikirkan, kumohon percaya padaku" mohon Yura dengan isak tangisnya.
Kini Jimin juga berjalan mendekati Yura, dan sekali lagi,
Plaakkkk
Tamparan keras cukup membuat Yura terhuyung ke samping.
"Dasar jalang, ayo kita selesaikan dirumah" tarik Jimin pada lengan Yura, membuat tubuh gadis itu sedikit tersentak sambil masih mempertahankan balutan selimut ditubuhnya.
Jimin menarik paksa lengan Yura, tidak perduli Yura yang mengeluh kesakitan pada lengannya akibat tarikan yang terlalu kencang.
Setelah sampai didepan mobil, Jimin menghempaskan tangan Yura begitu saja dan mendorong paksa tubuh ringkih itu masuk ke dalam mobil. Sambil menunggu Ayah dan Ibunya turun dari rumah Jackson.
Sedangkan Ayah dan Ibu Jimin yang masih berada di rumah, lebih tepatnya dikamar Jackson hanya memandang sengit pada Jackson lelaki yang dituduhkan sebagai selingkuhan Yura.
***
"Cepat turun jalang, aku tidak sudi mobilku ditumpangi wanita murahan sepertimu" sergah Jimin saat mereka sampai di depan kawasan apartemennya.
Yura hanya terdiam menuruti segala perintah yang diberikan Jimin, tanpa perlawanan sedikitpun karna dirinya merasakan sedikit sakit di bagian perut bawahnya.
Karna merasakan sedikit kesakitan, membuat langkah Yura menjadi tertatih tatih. Sedangkan Jimin, Ayah dan Ibunya belum ada yang menyadari kesakitan yang dirasakan Yura. Tuan Park masih terlalu terkejut dengan kenyataan yang begitu menamparnya, menantu yang sangat disayangi sedang berselingkuh hingga tidur dengan lelaki lain.
"Cepat jalang" kembali, Jimin berbalik menghampiri Yura yang ketinggalan di belakang dan menarik paksa lengannya dengan kasar.
Sesampai didepan pintu unit, Jimin dengan cepat menekan nomor sandinya dan pintu itu pun terbuka, dengan semangat yang membara Jimin menghempaskan kembali tubuh mungil itu yang membuat sang empu sedikit terbanting kebelakang.
"Cepat pakai bajumu, lalu turun dan kita bicarakan ini" titah Jimin, dengan gerakan lemah Yura berjalan menuju kamarnya untuk memakai pakaiannya.
Setelah beberapa menit Yura pergi ke kamarnya, lalu ia pun keluar dengan pakaian lengkapnya. Yura hanya menggunakan dress longgar yang panjangnya hanya selutut.
"Cepat kesini" bentak Ibu Jimin ketika melihat Yura berjalan menuruni anak tangga.
"Jelaskan sekarang kenapa kau bisa di ranjang yang sama dengan pria lain yang nyatanya bukan suamimu, apa Dia selingkuhanmu Yura? Apakah anakku tidak cukup untukmu?" pertanyaan terlontar bertubi tubi dari Ibu Jimin.
"Ibu, semua nya bukan seperti yang ada difikiran Ibu, aku akui kemarin aku memang sedang pergi dengan Jackson, tapi aku dan Jackson hanya jalan jalan biasa Bu, aku dan Jackson hanya sebatas teman kampus, tidak lebih" jelas Yura.
"Jika Dia bukan siapa siapa mu kenapa kau bisa tidur di ranjang yang sama Yura, hah? Apa ini yang dulu orang tuamu ajarkan padamu?, apa Ibumu dulu tidak pernah mengajarimu tentang tata cara menghormati suami jika kelak kau menikah? Bagaimana bisa seorang istri berjalan dengan lelaki lain bahkan sampai tidur di ranjang yang sama" cerocos Ibu Jimin dengan amarahnya.
"Bu, jangan bicara begitu. Ibuku sudah tiada, beliau juga tidak pernah mengajariku seperti itu Bu. Dan bagaimana dengan seorang pria yang berstatuskan seorang suami namun dirinya menjalin hubungan dengan wanita lain bahkan sudah sering tidur bersama?" tanya Yura sambil menatap wajah Jimin, namun yang ditatap malah memberikan smirknya.
"Siapa yang kau maksud?" tanya Ibu Jimin.
"Yang kumaksud adalah Park Jimin, ya Park Jimin anakmu Bu" jawab Yura dengan lantang.
Plaakkk
Satu tamparan kembali mendarat di pipi mulus Yura, jangan tanyakan siapa yang melakukan itu sudah pasti Ibunya Jimin.
Braakkk
Setelah Ibunya, kini yang bersangkutanlah yang mendorong tubuh ringkih Yura hingga menghantam dinding dekat sofa. Seketika Yura memegangi perutnya yang terasa semakin sakit dan juga perih, perlahan setetes darah mengalir dari pangkal paha bawah Yura.
Dengan kekuatan yang tersisa, Yura memohon kepada Jimin untuk segera dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, tidak berniat manja atau apapun Yura hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada bayinya itu saja.
"Berani beraninya kau menuduhku selingkuh" sergah Jimin.
"Jangan memutar balikan fakta Yura, jalang jangan teriak jalang" tambah Ibu Jimin.
"Akhhh" rintih Yura memegangi perutnya.
"Jimin, kumohon. Bawa aku kerumah sakit sekarang, aku tidak ingin bayiku kenapa kenapa Jim" pintamu lirih.
"Bayi?" tanya Ayah Jimin yang akhirnya membuka suara.
"I-iya Ayah, aku sedang hamil sekarang" jawab Yura pelan.
"Ayah pasti sudah tau, bayi siapa yang sedang dikandungnya kan? Jangan terlalu berharap pada jalang ini Ayah" jelas Jimin dengan semua kebohongannya.
"Aku kecewa padamu Yura" ucap tuan Park dengan wajah kecewanya.
"A-ayah, percaya padaku. A-ak" ucapan Yura terpotong.
"Aku akan membawamu kerumah sakit, tapi dengan satu syarat" tawar Jimin.
"A-aapa" tanya Yura dengan masih menahan perih di perutnya.
"Kau harus menanda tangani surat cerai yang akan ku kirim besok" ucap Jimin yang cukup mengagetkan tuan Park, tapi tidak bagi Yura.
"Apa kau bersedia" tanya Jimin ulang.
"Baiklah, aku akan tanda tangani" final Yura, tanpa memikirkan lagi bagaimana nasibnya nanti.
Akhirnya Jimin menepati janjinya, ia membawa Yura kerumah sakit ditemani dengan Ayah dan juga Ibunya. Sesampainya mereka dirumah sakit, Yura langsung dilarikan ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Bersambung..

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Husband
RomanceKisah Choi Yura yang dinikahkan dengan Park Jimin karna suatu insiden yang menimpa Ayah Yura serta Ayah Jimin. Pernikahan keduanya tidak pernah di inginkan Jimin dan juga Ibu Jimin, lain hal dengan Ayah Jimin. Justru Ayah Jiminlah yang sangat berse...