Part 27

1.1K 60 0
                                    

Pekikan Jungkook menyadarkan lamunan Taehyung yang juga langsung menoleh ke arah pria berseragam itu, yang tak lain adalah Jimin. Taehyung sama kagetnya dengan Jungkook, hingga hanya mampun melongokan mata dengan mulut yang membentuk huruf 'O'.

Jimin hanya tersenyum pada kedua dongsaengnya di Bangtan Squad, Jimin memang sudah memperkirakan ini akan terjadi, namun tidak pernah terfikirkan jika akan secepat ini. Bahkan Jimin saja baru bekerka disini, dan kedua dongsaengnya itu sudah menemukannya.

"Hyung" panggil Jungkook lagi, sambil membantu Jimin meletakkan nampan.

"Hmm" saut Jimin, sambil mengangkat minuman dari nampan untuk di letakkan di atas meja.

"Hyung bekerja di sini?" tanya Taehyung.

"Seperti yang kau lihat Tae-ah" jawab Jimin, dan hendak kembali ke belakang namun di cegah oleh sang maknae.

"Hyung, jelaskan pada kami" tuntut Jungkook yang memang mempunyai rasa penasaran sangat tinggi di bandingkan yang lain.

"Sebentar lagi jam kerjaku habis Jung, nanti setelah selesai aku akan jelaskan pada kalian" ucap Jimin membuat Jungkook dan Taehyung hanya menganggukan kepalanya.

Jungkook dan Taehyung sangat penasaran dengan cerita Jimin, mereka masih duduk manis di kursi mereka dan menunggu Jimin selesai dengan pekerjaannya.

Menunggu kurang lebih 45 menit, akhirnya objek dari rasa penasaran mereka selesai dengan urusan pekerjaannya. Taehyung dan juga Jungkook melenggang menghampiri Jimin, yang masih sibuk dengan tas bawaannya.

"Hyung" panggil Taehyung, sambil menepuk pelan bahu Jimin.

"Oh, kalian masih di sini?" tanya Jimin basa basi, dan keduanya hanya mengangguk tanda mengiyakan.

"Ayo ikut aku ke rumahku" ajak Jimin, dan kedua dongsaeng itupun mengikuti langkah hyungnya.

Mereka di ajak berjalan kaki dengan Jimin, semakin menambah rasa penasaran mereka terhadap apa yang di alami Jimin.

Setelah 15 menit berjalan kaki, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sewa yang jauh dari kata layak untuk di tinggali, apalagi untuk orang sekelas Jimin.

Jimin menyadari perubahan bentuk wajah dari kedua dongsaengnya itu, Jimin hanya tersenyum simpul dan merogoh kunci rumahnya di saku celana.

Jimin mempersilahkan keduanya masuk, kesan pertama yang di dapatkan kedua dongsaeng ini ketika masuk ke dalam yang katanya rumah Jimin adalah 'sempit'. Mereka tidak menyangka Jimin benar benar tinggal di sini.

"Apa yang terjadi hyung?" tanya Jungkook.

"Aku, aku menceritakan semuanya kepada Ayah dan juga Ibu. Ayah marah padaku, dan Dia mencabut semua fasilitasku selama di sini, dari mobil, apartmen, sampai biaya kuliahku" jelas Jimin, dan wajah kaget tak terelakkan dari keduanya.

"Maksudmu, perlakuanmu pada Yura?" tanya Taehyung, dan Jimin hanya mengangguk pelan. 

"Jadi kau sudah tidak tinggal di apartemen lalu tinggal di sini? Dan kau juga bekerja di cafe tadi?" Jungkook semakin tak bisa membatasi rasa penasarannya.

"Ya, aku harus berusaha keras untuk biaya hidup dan kuliahku. Aku ingin lulus tepat waktu, dan belajar tentang rasa tanggung jawab, aku akan berusaha keras untuk mempertahankan nilaiku dan mencari beasiswa sampai kelulusan" jelas Jimin lagi.

Baik Taehyung maupun Jungkook merasa prihatin dengan kehidupan hyungnya ini, mereka juga merasa menjadi sahabat yang begitu buruk selama 2 bulan terakhir ini, tanpa ada kabar dan ternyata hidup Jimin sedang berotasi seperti roller coaster yang kadang naik dan kadang turun.

"Apa kalian sering main ke rumah Yoongi hyung?" tanya Jimin.

"Begitulah" jawab Taehyung.

"Apa Yura sudah bisa berjalan? Atau bagaimana dengan kondisi bayinya?" lanjut Jimin.

"Yura belum bisa berjalan hyung, Dia masih menggunakan kursi roda. Sedangkan bayinya baik baik saja" jawab Taehyung mengatakan yang sebenarnya.

"Syukurlah, terakhir aku bertemu dengannya ia bilang ingin memeriksakan bayi kami, dan menyuruhku pergi" sesal Jimin yang sangat terlihat.

"Berusalah hyung, jika kau benar menyesal dan menginginkan Yura kembali padamu. Aku tahu kau banyak melakukan kesalahan, tapi aku selalu percaya jika ada kesempatan kedua. Berusahalah dengan keras untuk mendapat maaf Yoongi hyung dan mendapatkan kembali Yura dan calon anak kalian" titah Jungkook sambil menepuk pelan bahu Jimin.

"Terimakasih dongsaeng, kalian masih mau bicara padaku saja aku sudah senang" jawab Jimin dengan senyumannya.

Taehyung memperhatikan dengan seksama wajah Jimin, dirinya sangat prihatin dengan kehidupan hyungnya sekarang. Jauh dari kelas Jimin yang dulu, tapi Taehyung sadar apa yang terjadi pada Jimin sekarang adalah bukti supaya dirinya bisa lebih baik lagi kedepannya.

Dari ini semoga saja keadaan kembali seperti dulu, Taehyung ingin sekali membantu Jimin. Namun pria itu menolak mentah mentah tawaran Taehyung, Jimin hanya merasa tidak enak merepotkan sahabatnya. Padahal bagi Taehyung itu tidak sama sekali, mengingat dulu dirinya juga selalu merepotkan Jimin.

Setelah berbincang cukup lama, Taehyung dan Jungkook pamit pulang karna ada sesuatu yang harus mereka kerjakan. Setelah mengantar Taehyung dan Jungkook ke depan pintu, Jimin langsung kembali lagi ke dalam dan merebahkan diri di kasur lantainya.

Ya, rumah yang di tinggalinya kini sangatlah kecil. Jauh dari kata layak, bagi Jimin tidak apa, yang penting dirinya bisa berteduh dan bermalam. Dengan kondisinya yang kini kekurangan, Jimin akhirnya menjual jam tangannya yang senilai jutaan won itu.

Dengan uang itulah Jimin bisa menyewa rumah ini dan bertahan untuk satu bulan kedepan sampai dirinya mendapatkan gaji pertamanya.

***

Kembali pada Taehyung dan juga Jungkook, mereka bukanlah mempunyai urusan. Tapi mereka berdua pergi kembali ke markas Bangtan, mereka berdua menghubungi hyung yang lainnya. Mereka ingin membicarakan tentang masalah yang di hadapi Jimin, serta ingin membantu Jimin untuk mendapat maaf dari Yoongi dan Yura. 

Setelah menunggu beberapa saat, duo maknae itu kedatangan para hyungnya di markas. Tanpa basa basi lagi Jungkook menceritakan tentang keadaan Jimin sekarang. Tentu apa yang di ceritakan Jungkook membuat semuanya kaget. Terkecuali Yoongi, yang memang tidak bisa hadir di sana.

"Yang benar Jung?" tanya Namjoon, selaku leader.

"Untuk apa aku berbohong hyung, jika kau tak percaya ayo ku tunjukkan dimana rumah Jimin sekarang" ajak Jungkook, setengah kesal karna Namjoon tidak percaya.

"Baik, baiklah. Tapi apa yang bisa kita bantu untuk Jimin?" tanya Namjoon lagi.

"Kita harus membantunya mendapat maaf dari Yoongi hyung, hyung" jawab Taehyung, sejujurnya Dia tahu, saat ini itulah yang dibutuhkan Jimin.

"Caranya?" tanya Hoseok bingung.

"Apa kita kasi tahu Yura saja?" timpal Jin.

"Jangan, itu ide yang buruk, kau tahu kan Yura noona masih dalam masa pemulihan? Itu tak baik untuk perkembangannya" sanggah Jungkook.

"Ah, kau benar maknae" saut Namjoon.

Hingga malam hari mereka masih berkumpul untuk membicarakan bagaimana cara mereka membantu Jimin untuk mendapat maaf dari Yoongi. Sedangkan mereka sendiri tahu, Yoongi bukanlah orang yang mudah untuk di bujuk kecuali dengan adiknya sendiri, Yura.

Bersambung.

Vote 😍

I Love You My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang