Chapter 15

139 8 4
                                        

"Udah bisa cerita?" tanya Maya

"jangan maksa Ayla buat cerita dong, kasihan dia" kata Safira

"tapi kepo nih" kata Maya

"iya Ay, lo mau cerita gak?" tanya Cynthia

"gue kemarin itu berantem sama bokap" kata Ayla

"gitu doang?" tanya Cynthia

"parah banget, gue sampe gak tau harus ngomong apa lagi" kata Ayla

"gue gak paham Ay"

"Bokap gue benci sama gue! dan dia bilang kalo gue itu pembunuh! gue pembawa sial di rumah ini!" kata Ayla dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ya Ampun, bokap lo ngomong kaya gitu?" tanya Safira

"iya, dia bahkan gak mau anggap gue sebagai anaknya, hiks, dia gak pernah sayang sama gue dari kecil" kata Ayla sambil menangis

"tega banget sih"

"cuma bunda yang sayang sama gue, cuma bunda yang bisa buat gue bahagia. Itupun Tuhan ngambil bunda gue! makanya gue mikir, apa gue di dunia ini gak boleh bahagia?" tanya Ayla dalam isak tangisnya

"lo gak boleh mikir gitu Ay, lo bisa bahagia kok" kata Safira

"tapi gue tersiksa dengan semua ucapan Ayah gue! dia selalu nyalahin gue atas meninggalnya bunda. Apa bunda meninggal itu salah gue? bukan kan!" kata Ayla

"bukan Ay, bunda lo meninggal itu karena takdir, bukan salah lo" kata Cynthia

"terus kenapa bokap gue selalu nyalahin gue? dia anggap gue itu pembunuh!" kata Ayla

"lo sabar ya, gue juga gak tau harus ngapain. Tapi lo harus kuat, gue yakin lo bisa ngelewati ini semua" kata Cynthia

"iya Ay, gue juga yakin suatu haru nanti om Dimas bisa sadar kalo lo itu gak salah" kata Maya

"sampe kapan?" tanya Ayla

"bertahun-tahun gue hidup kaya gini! gue sengsara! gue gak pernah bahagia!" kata Ayla

"iya, lo pasti bisa. Ada kita kan, lo sendiri kan yang bilang kalo lo bahagia sama kita. Kita janji bakalan selalu ada buat lo, biar lo gak sedih lagi" kata Safira

"makasih ya"

Ayla mengusap air matanya dengan kasar.

"ya udah lo istirahat gih, biar cepet sembuh. Besok kita kesini lagi, buat nemenin lo" kata Cynthia

"makasih banget"

"Ya udah, lo istirahat ya, kita pulang dulu" kata Maya

"iya makasih udah kesini" kata Ayla

"iya"

Mereka keluar dari kamar Ayla, dan kembali ke rumah masing-masing.

Sedangkan di sekolah ada murid baru lagi, namanya Ardin.

Ardin adalah salah satu anggota geng Tapak Harimau.

Mereka berkumpul di kantin, dan bercanda ria.

Sedangkan disisi lain Devan dan teman-temannya sedang resah.

"gue udah pernah bilang sama lo, kalo gue lihat dia ada di daerah sini" kata Raffa

"ya gue pikir lo salah lihat, jadi gue santai aja" kata Devan

"udah jangan ribut! sekarang dia udah balik, dan dia satu sekolah sama kita" kata Dika

"Oh iya, ternyata dia itu satu geng sama Arya" kata Raffa

Sahabat jadi cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang