Chapter 35

110 6 0
                                        

"Ay, lo gak papa kan?" tanya Maya yang melihat Ayla sejak tadi diam.

Ayla hanya menggeleng pelan.

"beneran? kalo ada apa-apa lo bilang aja" katanya

Ayla hanya tersenyum tipis.

"Ngapa sih lu Ay? diem aja dari tadi, lo sakit?" tanya Safira

Ayla menggeleng.

"sini sini gue cek" kata Cynthia menempelkan telapak tangannya di kening Ayla.

"Ay, badan lo panas banget" kata Cynthia panik

"Hah?! lo demam Ay?" tanya Maya.

"Ah kalian pake nanya-nanya, udah bawa ke uks" ucap Safira

"Iya bawel!"

"Gak usah, gue gak papa kok" lirih Ayla

"Badan lo panas banget Ay!" kata Cynthia.

"gue gak papa" ulangnya

"Gak ada bantahan! gue anter lo ke uks" kata Safira langsung menarik tangan Ayla.

Mereka izin ke uks pada guru mapel.

Perlahan Safira membuka pintu uks dan terkejut ketika melihat Arya duduk di pinggir ranjang uks sambil mengusap-usap ujung bibirnya menggunakan kapas yang diberi alkohol.

Benar sekali, ujung bibir Arya terluka dan mengeluarkan darah segar akibat dia bertengkar dengan Raffa tadi.

Arya juga sama terkejutnya ketika melihat dua cewek itu masuk.

Seketika pandangan Arya dan Ayla tertuju pada tempat yang sama. Mereka saling menatap cukup lama.

Kenapa gue jadi deg-deg an gini sih tiap ketemu cewek itu? batin Arya.

"Ay?" panggil Safira

Ayla langsung mengalihkan pandangannya ke Safira.

Begitu juga dengan Arya yang langsung menurunkan pandangannya dan melanjutkan mengobati lukanya sendiri.

"tidur situ, gue cariin obat sama kompres dulu" kata Sinta, petugas PMR yang saat ini bertugas di uks.

Sinta keluar dari ruangan itu untuk mencarikan kompres.

Ayla segera membaringkan tubuhnya di ranjang uks, tepat di samping ranjang Arya.

"Eh Ay, gue ke kamar mandi bentar ya" kata Safira

"disini aja, temenin gue" lirih Ayla

"bentaran doang Ay, kebelet nih" kata Safira

"serah deh"

Safira langsung berlari keluar dari ruangan itu.

Sedangkan Ayla, ketika tanpa sengaja dia menoleh ke samping, lagi-lagi tatapannya bertemu dengan tatapan Arya.

Kali ini tatapan itu tak berlangsung lama.

Ayla mendudukkan tubuhnya.

"Ngapain lo lihatin gue kaya gitu?" tanya Arya

"siapa yang ngelihatin lo?" Tanya Ayla lemah.

"eh gue itu punya mata! gue ngelihat lo itu ngelihatin gue terus" kata Arya

"terus lo ngapain ngelihat gue?" tanya Ayla

Seketika Arya terdiam mendengar pertanyaan itu.

Iya juga ya, ngapain gue ngelihatin dia? batin Arya kesal

Ayla memutar bola matanya malas, ketika yang ditanya tak bisa menjawab pertanyaan konyol itu.

Tiba-tiba kepala Ayla terasa sakit dan pusing.

Sahabat jadi cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang