Tembok putih yang menghiasi ruangan itu, dengan tersedia beberapa kotak P3K.
Yaps, UKS.
"ngapain kesini?" tanya Ardin
"kamu luka, biar aku obatin" kata Safira
"aku bisa sendiri" kata Ardin dingin.
"Oke" kata Safira beranjak pergi tapi tangannya ditahan oleh Ardin
"kemana?" tanya Ardin
"balik lah! katanya kamu bisa obatin sendiri" kata Safira terdengar ketus.
"Maaf, kamu marah karena aku berantem?" tanya Ardin
"aku gak berhak marah sama kamu Ardin, aku cuma gak suka lihat kamu berantem" kata Safira.
"Iya, aku minta maaf" kata Ardin
Safira mengambil kotak P3K, lalu mengobati luka Ardin, darah diujung bibirnya.
"awh" refleks Ardin memegang tangan Safira, karena lukanya terasa perih ketika disentuh Safira dengan kapas yang beralkohol.
Mereka saling menatap, cukup lama.
"kamu kenapa sih bisa berantem sama Devan?" tanya Safira
"aku benci dia Fir, aku benci sama Devan!" kata Ardin menahan amarahnya.
"kenapa?"
"karena dia udah ngerebut pacar aku, dulu" kata Ardin
"kamu belum bisa move on?"
"aku udah move on dari dia, tapi aku gak bisa maafin Devan" kata Ardin dengan mata yang berkaca-kaca.
"kenapa?" tanya Safira penuh harap.
"karena dia penyebab kematian adik aku, Dara. Dia udah bunuh adik aku, gara-gara dia aku kehilangan orang yang sangat aku sayangin. Ya, aku nyimpen dendam sama dia, aku mau balas dendam sama Devan, Fir. Aku mau bunuh dia, sama kaya apa yang udah dia lakuin ke adik aku" kata Ardin.
"maaf, tapi kamu gak boleh dendam" kata Safira
"aku tau, tapi aku gak kuat kalo tiap hari aku harus dihantuin terus sama rasa bersalah itu. Harusnya waktu itu aku yang mati, bukan Dara. Aku merasa jadi kakak yang paling buruk di dunia ini, aku gak bisa jagain adik aku sendiri" kata Ardin dengan mata yang berkaca-kaca.
"aku tau pasti itu berat buat kamu, tapi adik kamu udah tenang disana. Kalo kamu balas dendam dengan cara bunuh Devan, kamu bisa dipenjara. Dan adik kamu pasti sedih, kamu mau adik kamu sedih?" tanya Safira
"aku mau adik aku bahagia" kata Ardin
"aku yakin dia bisa bahagia kalo kamu maafin Devan, dan aku yakin Devan itu gak sengaja" kata Safira
"iya tapi tiap aku lihat Devan, pasti aku marah dan keinget sama Dara" kata Ardin
"aku gak tau harus gimana Din, tapi kamu harus coba maafin dia. Dendam itu gak baik, dosa" kata Safira
Ardin mengangguk pasrah.
"maaf ya, aku bukan orang yang baik" kata Ardin
"kamu baik kok, aku tau sebenarnya kamu gak mau balas dendam itu" kata Safira
"iya, tapi aku bukan orang baik" kata Ardin
Safira menggeleng
"tapi aku harus bilang ini ke kamu" kata Ardin
"apa?" tanya Safira
"kamu bilang tadi kamu gak berhak kan marah sama aku, kalo aku buat kamu berhak marah sama aku, kamu mau?" tanya Ardin

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat jadi cinta
أدب المراهقينFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! Maaf Jika Masih Berantakan! Pertemuan yang tak terduga membuat mereka saling jatuh cinta.Keduanya pernah bersahabat diwaktu kecil.Tetapi mereka berpisah saat usia mereka masih 7 Tahun.Perpisahan yang mereka alami disebabka...