Bab 26

19.6K 1K 20
                                    

Henley

Di kepalaku, aku membayangkan reuniku dengan Brandon akan sedikit berurai air mata dan sangat mengharukan. Tentu saja seharusnya aku tahu, berhubung ini Brandon, yang terjadi akan sebaliknya.

“Brandon!” Aku berseru ketika dia menyerbu Bennett dengan tangan terentang.

Aku berada terlalu jauh untuk menghentikannya, tapi Bennett dengan cepat menangkap tangan Brandon, memutarnya dan menahannya di punggung Brandon. Untuk sesaat aku terlalu terkejut dengan reaksinya untuk bergerak—Bennett sepertinya bukan tipe orang yang tahu bagaimana melindungi dirinya sendiri—tapi kemudian aku berjalan maju untuk memegang pundak Brandon dan menariknya menjauh dari Bennett sebelum dia dapat terluka.

“Jadi kau laki-lakinya huh,” Brandon berkata dengan suara rendah, memperhatikan Bennett dari atas ke bawah secara perlahan. 

Bennett tampak bingung. “Maaf?”

“Brandon, jangan mulai,” kataku was-was.

“Tidak mungkin! Tidak ada laki-laki yang boleh tinggal dengan adik perempuanku tanpa seizinku,” kata Brandon, membunyikan buku jarinya dengan mengintimidasi. 

Sebastian mendengus dari belakang, membuatnya menerima tatapan kesal dari kakakku. “Dan sejak kapan kau jadi dikelilingi laki-laki, Henley? Apa kau karakter utama sebuah novel?” tanya Brandon.

Aku memutar bola mataku. “Tidak seperti itu. Aku sudah mengatakannya kepadamu. Bennett menawarkanku tempat untuk tinggal ketika apartemenku diserang. Kau seharusnya bersyukur dia menampungku.”

“Dia mencurigakan.”

“Aku bisa lulus dari pemeriksaan latar belakang dan izin keamanan dengan mudah,” ucap Bennett dengan percaya diri.

Brandon menatap Bennett seolah dia adalah spesies alien. Aku sedikit meringis dan menepuk Bennett pada pundaknya. “Lihatkan? Dia sangat normal… atau agak.”

“Disamping itu, jika aku ingin melakukan sesuatu pada adik perempuanmu, aku pasti sudah melakukannya,” Bennett menambahkan dengan santai, memeriksa punggung tangannya.

 “Kenapa kau—”

“Woah there,” kata Ariana, mengayunkan tangannya di sekitar pundak kakak laki-lakiku untuk membuat Brandon tetap di tempatnya. “Tenanglah. Bennett hanya bercanda. Mungkin.”

Aku juga tidak yakin. Bennett bukan tipe yang akan membuat lelucon, tapi dari cara dia tersenyum dengan puas kepada dirinya sendiri, aku bertanya-tanya apa dia mulai melakukannya. Brandon merengut untuk sesaat sampai aku menoleh ke arahnya. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau bisa keluar dari penjara?”

“Pembebasan bersyarat,” jawabnya, melipat kedua tangannya di depan dada. Ariana beranjak dari Brandon untuk kembali ke tempatnya di sudut dengan Sebastian. Ada otot-otot jelas yang sebelumnya tidak ada. Mungkin berolahraga sudah membantunya menghabiskan waktu. “Pengacara baruku memintanya berdasarkan bukti yang dia berikan dan pejabat setempat menerimanya. Kurasa Richard sama sekali tidak mencoba untuk mengeluarkanku lebih awal.”

“Siapa pengacara baru itu? Bukti baru apa? Kenapa kau membuatku berada dalam kegelapan tentang segalanya?” Tanyaku. “Tidak bisakah kau menelepon untuk memberitahukan kalau kau dibebaskan?”

Hired to Love (Direkrut untuk Cinta)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang