Bennett
Hook, line, and sinker.
Ketika aku mengatakan penawaranku dan melihat wajah Henley berubah kosong, aku tahu kalau sudah memenangkan dirinya. Lagipula uang bisa membeli semuanya.
"Jadi apa persyaratannya?" dia bertanya dan aku menemukan diriku tersenyum lebar.
"Mari diskusikan persyaratannya, oke?" aku menyarankan. Kubuka kunci layar ponselku, dan menunjukkan perjanjian yang sudah aku susun selama seminggu.
Sebastian berdiri dari balik meja, memutuskan untuk memberikan kami privasi. Dia pergi ke arah meja konter dan aku langsung merasa kasihan pada gadis lain tadi, Ariana. Dia pasti akan merayu gadis itu hanya untuk membuatnya menggeliat tidak nyaman. Sebastian memang adalah tipe pria seperti itu.
Henley memperhatikan dengan waspada dan aku hampir bisa melihat pergulatan batin yang dia miliki. Sementara aku tidak menyalahkannya karena kesulitan untuk setuju dengan kesepakatan ini, aku tidak melihat banyak kesalahan di dalam perjanjian ini. Kami saling memanfaatkan satu sama lain. Dan begitulah semua perjanjian bisnis bekerja.
"Tidakkah kau berpikir sepuluh ribu itu terlalu banyak?" dia bertanya.
"Tidak sama sekali," aku menjawab dengan jujur. Jika aku harus jujur, aku bahkan ragu akan menyadari uang itu hilang dari rekeningku. Dan karena tidak ingin bersikap kurang sopan, aku hanya menyimpan pikiran itu untuk diriku sendiri.
Henley meloloskan suara tawa kecil yang lebih terdengar seperti helaan napas. "Baiklah..."
"Aku memiliki dasar-dasar perjanjiannya di sini," aku memulai, meletakkan ponselku ke atas meja dan mendorongnya ke arah Henley. "Bacalah dan beritahu kepadaku jika kau ingin mengubah sesuatu."
Dia mendorong ikal rambut pirangnya agar tidak menghalangi wajahnya, lalu memeriksa ponselku. "Kau menulis perjanjiannya?"
"Ini perjanjian bisnis," aku mengulangi. "Kita sebaiknya melakukan ini dengan cara yang benar. Aku sudah menguraikan apa yang harus kita lakukan bersama. Kita akan saling bertemu beberapa kali dalam seminggu. Aku ingin menjadi semeyakinkan mungkin. Semua kebutuhan moneter akan ditangani olehku, seperti misalnya, makanan, perjalanan, pakaian."
Kepalanya mendadak kembali terangkat. "Pakaian?"
Aku mengangguk. "Aku akan membeli pakaian yang dibutuhkan untukmu."
"Um, kenapa dengan pakaianku?"
"Jika kau punya gaun, aku juga akan memeriksa mereka, jika menurutku tidak cocok aku akan membelikanmu pakaian yang lain."
Ekspresinya menjadi defensif dan aku berusaha tersenyum. Aku sadar hal ini akan terjadi. Kenapa orang-orang memiliki masalah dengan orang lain yang membelikan mereka barang, aku tidak tahu. "Kenapa? Apa aku tidak terlihat cukup kaya untuk bersamamu?" katanya dengan sarkastik.
"Ya," aku menjawab karena itu memang kenyataanya. Lalu sebelum dia bisa bicara lebih banyak lagi aku segera menambahkan, "Aku tidak mencoba untuk membuatmu tersinggung, tapi kita ingin mengelabui ibuku untuk berpikir kau datang dari kelas atas. Aku tidak mengatakan ada yang salah denganmu, Henley. Seperti yang kau katakan aku tidak tahu apa pun tentang dirimu. Tetapi, aku tahu ibuku dan dia tidak akan ragu untuk ikut campur dalam urusan kita jika dia tidak percaya kau menghasilkan angka yang banyak dalam setahun."
Henley mengerucutkan bibirnya, terlihat sedikit malu. Aku tidak tahu kenapa dia merasa malu. "Aku tidak tahu."
Apa dia berencana untuk mengubah pikirannya lagi? "Kita tidak perlu sering berinteraksi dengan ibuku." Aku berencana untuk membuat kesempatan itu sangat terbatas. Aku sendiri bahkan tidak ingin sering berinteraksi dengan ibuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hired to Love (Direkrut untuk Cinta)
RomanceHenley setuju untuk berpura-pura mengencani seorang billionaire Bennett Calloway demi bayaran, jatuh cinta tanpa terduga-duga - bagaimana bisa dia terlibat atas tuduhan palsu saudara laki-lakinya? ***** Saudara laki-laki Henley Linden berada di penj...