Duduk tidak nyaman, berlari tidak kuat, diam tidak sanggup hanya rasa lelah bergelayut di bahu namun tidak pernah mampu berhenti. Remaja manis ini memandang pekat semesta dengan ember hitam di tangan kirinya guna mencari belut disawah warga untuk sekedar menambah uang sakunya.
"Semangattt!!"ucapnya menyemangati diri sendiri.
Dia berlari kencang memasuki pematang setelah sebelumnya menghela napas kuat. Dengan gesit satu persatu belut-belut itu berpindah tempat keember yang dibawanya.
"Pau, udah dapet banyak ya?" Tanya remaja laki-laki tak kalah manis darinya sembari meletakan embernya disamping ember remaja yang dipanggil pau itu.
"Lumayan lah, cukup keknya buat ongkos angkot besok"jawabnya sembari terus menangkap belut-belut licin itu.
"Mantapp, semangat ya lu malem ini cari belutnya"remaja itu mulai mengikuti jejak pau untuk mencari belut.
"Harus semangat buat bantuin oma, opa"ucapnya tersenyum singkat.
Remaja itu mengangguk singkat lalu keduanya berfokus dengan belut masing-masing.
Remaja disapa Pau itu Betrand Peto, putra kedua dari keluarga Peto. Namun saat ini dia tinggal bersama oma dan opa nya karena kedua orang tuanya berpisah. Dia memiliki seorang kakak perempuan cantik bergingsul dan bersuara merdu bernama Cetryin dan adik laki-laki bernama Kevin keduanya ikut Papa dan Mamanya.
Ini kisahnya tentang perjuangannya, tentang tangis dan tawanya. Tentang luka yang tak pernah ia tahu kenapa dia terluka dan apa obatnya.
Ini kisahnya, tentang Dia. Betrand Peto
.Palembang, 10 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Cinta ✓
AcakAku pernah menyampaikan rasaku lewat aksara beku yang kuungkap dengan cinta... Hingga saat ini aksara beku itu masih menyimpan kenangan tentang cinta... Dan selamanya aksara beku ada untuk mengungkapkan cinta... Story tentang bagaimana seorang bocah...