Kisah 14

585 51 45
                                    

Pertemuan ku dan dia aku menyebutnya pintu

~Betrand~

Semua berlalu sebagaimana mestinya, dan luka itu sepertinya hanya milik Betrand saja. Pisau tajam dari sepi itu hanya menggores hati Betrand saja. Sepertinya karena yang terlihat hanya Betrand yang kesulitan bernapas tapi mereka tidak. Mereka dapat menjalani hidup mereka sebagaimana mestinya. Terlihat begitu baik tanpa terdapat celah.

Terlebih begitu Betrand sempat menginap dirumah Mamanya beberapa minggu yang lalu. Katanya untuk merayakan ulang tahun Betrand tapi yang dia rasa hanya canggung yang berakhir luka dari suami Sang mama. Bapak tirinya.

Dia tidak bermaksud membedakan tapi oh ayolah dia hanya bocah kecil yang belum mengerti bagaimana memilah rasa. Apa yang dia rasa itulah yang dia katakan. Dia tidak perlu berbohong jika ditanya karena itulah yang dia rasa. Dia rasa berbeda.

Untuk Bapak. Betrand sudah sangat lama tidak bertemu beliau terakhir Pesta sekolah beberapa bulan lalu. Dia merindukan Bapak, sangat.

Dimatamu masih tersimpan
Selaksa peristiwaaa
Benturan dan Hempasan terpahat dikeningmuu

Akhir-akhir dia sering menyanyikan lagu ini. Lagu yang beberapa minggu lalu di masukan Bapak kecil ke media sosial.

Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras namun kau tetap tabah hmmm
Meski napasmu kadang tersenggal memikul beban yang makin sarat kau tetap bertahan...

Betrand hanya ingin menyanyikan satu lagu yang setidaknya dapat menyampaikan embun-embun rindu pada Bapak. Meski tidak terlalu berharap lagunya terdengar.

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini...
Keriput tulangmu pipi gambaran perjuangan...
Bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk hmmm
Namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia...

Sampai pada hari ini dia menyadari satu hal. Begitu banyak perjuangan yang dilakukan oleh Bapak entah untuk dirinya atau untuk anaknya yang lain. Namun yang pasti Betrand tidak akan lupa untuk berterima kasih meski sudah begitu banyak luka yang mengangah dihatinya.

Ayah...
Dalam hening sepi kurinduu
Untuk menuai padi milik kita
Namun kerinduan tinggal hanya kerinduan anakmu sekarang banyak menanggung beban...

Sempurnakan Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang