Kisah 13

513 45 25
                                    

Betrand tidak tahu sudah berapa banyak waktu yang dia habiskan. Betrand juga tidak tahu sudah berapa banyak lagu yang Bapak kecil rekam. Hari ini dia kembali merelakan suaranya direkam dan entah kapan akan dibagikan.

Betrand tidak terlalu memikirkan karena yang penting baginya adalah menerima upah dari apa yang sudah dia kerjakan untuk ia tabung dan dia gunakan untuk membayar uang sekolah.

Aku tak tahu apa yang terjadi
Antara aku dan kau
Yang ku tahu pasti
Ku benci untuk mencintaimu

Itu bait terakhir yang Betrand senandungkan hari ini. Betrand rasa sudah cukup untuk hari ini maka Betrand memilih menyelesaikannya dan akan melakukan pekerjaan yang lain atau memberikan kesempatan bagi sepupunya untuk pula direkam suaranya.

"Bet, suara kamu tuh bagus sekali. Aku tuh sampai nangis dengarnya nih lihat" ucap Sepupu Betrand sambil menunjukan bekas air mata di ujung jarinya "Apa lagi dibagian ini Aku tahu tahu apa yang terjadi antara aku dan kau yang ku tahu pasti ku benci untuk mencintaimu. Oh Ya Tuhan rasanya dug dihati gitu ahahaha" Lanjutnya.

"Iya. Terima kasih, Tiara tapi bisa kamu diam telingahku sakit mendengar suaramu haha"

"Ih Betrand suara aku tuh bagus. Aku bisa nyanyi sebagus kamu" Ujar Tiara sambil memukul kesal lengan Betrand.

"Aduh. Penganiayaan ini namanya, Aku laporin ya kamu sama Oma" Ucap Betrand sambil mengelus lengannya yang nyeri.

"Aduan ih" rajuk Tiara mengerucutkan bibirnya.

Betrand tertawa melihatnya, lucu sekali sepupunya ini membuat tidak bisa kalau tidak mencubit gemas pipi sepupunya ini.

"Sudah tidak usah cemberut begitu. Sana nyanyi aku mau main layangan sama teman-teman dilapangan" Ujar Betrand lalu mendorong bahu Tiara pelan.

"Kamu tidak mau ajak aku main?"

"Kamu kan harus nyanyi juga Tia"

"Tapi kan Tiara mau ikut, Bet" ucap Tiara dengan wajah memelasnya itu.

Betrand yang melihat itu jadi bingung sendiri apalagi ketika melihat embun tipis di mata Tiara.

"Aduh. Ya sudah kamu nyanyi sana aku tunggu disini ya setelah itu kita main layangan sama teman-teman" Ujar Betrand akhirnya membuat Tiara tersenyum senang.

"Uhh gemesss. Sayang sekali sama sepupu aku ini" ujar Tiara sambil mencubit pipi Betrand.

"Gemes? Gemes itu apa?" Tanya Betrand bingung.

"Ehh gemas, Em geregetan gitu semacam itu" Balas Tiara.

Betrand mengangguk paham lalu meminta Tiara untuk segera bernyanyi dan menyelesaikan dengan cepat supaya mereka tidak kesorean main layangannya. Tiara mengangguk mengiyakan lalu segera mendekat pada Bapak tua yang sedari tadi sudah menunggu.

*SC*

Lapangan luas di pinggir desa tempat biasa Betrand dan teman-temannya bermain bola kini di penuhi oleh warga desa dari yang tua sampai anak-anak sekedar mengisi sore mereka dengan bermain disana. Entah itu bermain bola atau bermain layangan di sisi lapangan dekat persawahan.

Disana Betrand dan Tiara ditemani Bapak kecil tengah mencoba menerbangkan layangan. Tidak begitu sulit dengan bantuan Bapak kecil mereka dapat menerbangkan layangannya.

Sempurnakan Cinta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang