dix

957 184 11
                                    

Ria

Seakan memegang ucapannya, Ziel benar-benar nggak datang ke yayasan untuk mengiringi kami latihan. Kami hanya berlatih dengan musik yang Ziel buat, sayangnya temponya benar-benar tidak bisa disesuaikan oleh kami. Kadang terlalu cepat, kadang terlalu lambat.

"Oke. Istirahat sebentar!" ujar Monsieur Albert yang tampaknya sama frustasinya dengan kami.

Masalahnya sudah seminggu ini kami berlatih tanpa adanya kehadiran Ziel. Dihari pertama, semuanya kacau, musik Ziel benar-benar tidak mentolerisasi kami. Dihari kedua, musiknya sedikit diubah tapi tetap saja masih kacau. Dihari ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya, tetap tak ada perubahan.

Monsieur Albert sempat meminta tolong pada Ziel, memohon-mohon di telepon, tapi Ziel sepertinya benar-benar tidak peduli.

Aku sempat iseng menanyai perihal Ziel kepada Damian karena pria itu selalu tau apapun. Aku nggak terkejut mengenai ucapan Damian yang bilang kalau Ziel memang komposer yang hebat, tapi sifat jeleknya yang selalu egois dan bekerja sendirian membuat banyak rekannya tak menyukainya.

"Ini bener-bener parah nggak sih?" ujar Elaine.

"Iya, parah banget!" pekik Zoe. "Aku nggak nyangka kalo ada orang semenyebalkan itu! Monsieur Albert aja nggak pernah kaya gini!"

"Lagian sebenernya kenapa kita nggak pakai musik pengiring Giselle yang biasanya aja sih?" tanya Sarah.

"Pertunjukkan kali ini spesial katanya. Soalnya bakalan ada investor dari Jepang dan Korea yang nonton," sahut Sheree.

Sementara yang lain sibuk membicarakan Ziel dan pertunjukkan, aku sendiri justru sibuk melakukan pendinginan. Felix, pebalet pria yang menjadi pasangan tokoh utama , mengajakku mengobrol mengenai latihan seminggu belakangan ini, dia sendiri sangat kecewa, dan aku tak menyangkalnya.

Kami hanya punya waktu latihan tiga bulan sebelum musim semi berakhir, kami berusaha menampilkan Giselle sebaik mungkin sampai-sampai menggunakan jasa komposer seperti Ziel, tapi yang bersangkutan malah sulit diajak kerja sama. Membuat sakit kepala.

"Eh Ria, kamu tau akun Instagram ini nggak? Dia fotografer gitu, nama studionya unik lho," tanya Franciosa menyodorkan handphonenya yang menampilkan sebuah akun Instagram padaku.

"Oh iya? Apa?" tanyaku sambil melihat handphone Franciosa, namun detik berikutnya mataku membelalak ketika melihat serangkaian kata yang menjadi nama akun Instagram tersebut.

"Oh iya? Apa?" tanyaku sambil melihat handphone Franciosa, namun detik berikutnya mataku membelalak ketika melihat serangkaian kata yang menjadi nama akun Instagram tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rue.

Bahkan setelah delapan tahun berlalu, namanya masih terekam jelas di kepalaku, tentang seorang pria yang pernah singgah ke dalam rumahku dan pergi setelah merasa cukup untuk beristirahat dari lelahnya perjalanan.

Aku tak pernah marah dan menyesali keputusanku untuk membiarkannya singgah sebentar ataupun keputusannya yang memilih melanjutkan perjalanannya untuk mencari kebebasan. Semua orang punya pilihan dan pilihan selalu punya konsekuensi, jadi rasanya tak pantas jika aku marah dan menyesali semuanya.

MONOCHROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang