onze

978 202 22
                                    

Ria

Aku masih begitu terguncang akan kejadian tadi siang. Itu dia, Rue. Dia berdiri tepat dihadapanku dengan sepasang matanya yang teduh, lengkungan bibirnya yang tipis yang terkesan tenang dan lembut, itu benar-benar Rue.

Kupikir Rue hanyalah segelintir pengembara yang singgah sebentar di rumahku untuk beristirahat, kupikir Rue hanyalah selintas memori masa lalu untuk kukenang, kupikir Rue hanyalah sepotong kecil luka yang harus kulupakan,

tapi kenapa kami dipertemukan lagi di persimpangan baru ini?

Aku tau semesta memang sering bercanda soal takdir, tapi tidakkah candaan ini sudah keterlaluan? Kenapa harus menabur garam diatas luka? Kenapa harus memaksakan benang kusut yang tak bisa diurai lagi?

Aku menghela nafasku panjang sambil menutup kembali pintu lokerku. Aku menempelkan keningku di pintu loker, frustasi.

"Hei, kenapa? Kamu sakit?" tanya Nina.

Kupikir aku orang terakhir disini, ternyata masih ada orang.

"Gapapa, Nina. Aku cuma .... capek."

"Beneran gapapa? Kamu pulang naik apa? Mau kuantar?"

Aku menggeleng. "Gapapa, aku bisa sendiri kok."

"Dijemput?"

"Oh nggak, aku udah kabarin orang rumah untuk nggak jemput hari ini karena tadi kan latihannya ditambahin."

"Kamu beneran gapapa sendiri?"

"Gapapa kok, beneran."

"Ya udah, aku duluan yah. Bye."

"Bye," ujarku lalu melihat punggung Nina yang menjauh.

Sekali lagi aku menghela nafas sebelum akhirnya mengambil tasku dan pergi keluar dari ruang ganti. Sepanjang jalan aku tak berhenti memikirkan kejadian hari ini. Paris, Rue, dan ... kisah kami.

Dari banyaknya negara yang ada di dunia kenapa harus Perancis? Kenapa harus Paris?

Kami berpisah ketika aku masih bergabung di yayasan balet Indonesia, Rue memang bilang ingin membuka usaha di luar negeri, tapi dia tidak pernah bilang bahwa Paris adalah pilihannya. Dan aku juga tidak tau bahwa aku akan ditarik ke yayasan balet Paris.

Kenapa ini seperti benar merah yang mengikat kami belum benar-benar terputus?

Aku lalu teringat soal pemilik akun ruephotograph yang dibicarakan Sheree sebelumnya. Segera kuambil handphoneku dan membuka aplikasi Instagram. Aku mencari username akun studio tersebut, disana ada akun lain yang tertera.

Owner: @ruedward & @serganmazilonus

Aku menekan akun ruedward disana dan pemilik akun itu memang Rue.

Aku menekan akun ruedward disana dan pemilik akun itu memang Rue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MONOCHROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang