dix-huit

869 182 23
                                    

Vernon

Jujur sih gua nggak pernah menyangka bahwa seorang Memoria Yuki Kezie adalah salah satu korban Rue, tapi bener nggak sih kalo gua bilang dia korban? Soalnya dari ceritanya Sergan kayanya Rue tuh emang beneran cinta dan sesayang itu sama Ria, tapi emang nggak mau ngakuin aja.

Sejak semalam bahkan sampai hari ini pun, gua masih mikir. Mikir kenapa kok bisa-bisa Ria dapet cowok kaya Rue gitu? Yang bikin dia suka sama Rue itu apa? Uangnya? Justin malahan lebih kaya dari Rue, tapi cewek itu tampak tulus kok ngurusin Justin, nggak kelihatan gold digger. Mukanya? Halah itu mah masih gantengan gua daripada Rue, lagian cowok ganteng nggak cuma Rue doang. Dan disitu lah bagian kenapa gua nggak paham sama Ria, yang bisa-bisanya jatuh ke pesona seorang buaya darat kaya Rue.

"Ver, what's wrong?" tanya Mom yang kayanya khawatir banget soalnya gua ngelamun mulu seharian ini, padahal biasanya gua bawel banget di rumah kalo dapat jatah libur di Coffday, berantem sama adik gua misalnya.

"No, Mom. Don't worry, I'm just thinking."

"About what? Your job?"

"No. Hm ... my friend."

"You fight with your friend?"

"No, no. He has a problem and it's so complicated, so I help him to find a solution."

"Ah, my boy is so nice," puji Mom sambil mencium kening gua. "Ini udah jam 9 malam, nggak ke Le Pirates?"

"Oh iya! Vernon pergi deh yah, Mom. Untung diingetin. Goodbye, Mom. Love you!" ujar gua sambil mencium pipi Mom kemudian mengambil kunci mobil gua dan buru-buru ke Le Pirates.

Sampai disana gua malah ngeliat Justin yang duduk dimeja bar dan nggak mesen apa-apa, udah pasti ini nungguin gua. Sekedar informasi aja, Justin itu kalo kesini pasti nggak mau mesen minuman apa-apa kalo bukan gua yang bikinin, katanya 'gua nggak tau orang lain bakalan masukin apa ke minuman gua' gitu. Padahal gua bisa aja masukin sesuatu ke minuman dia, tapi dia percaya-percaya aja.

"Night," sapa gua sambil menenggerkan tangan gua ke bahu Justin.

Justin nengok dan tersenyum miring pada gua. "Too."

Gua mengerjap. "What's wrong with you? Biasanya ngomel karena gua nggak stand by di meja sebelum lu dateng."

"Change your clothes first, Vernon. Lu nggak sekaya gua sampe bisa males-malesan kerja. Ya, walaupun lukisan bokap lu kalo dilelang bisa ratusan juta, tapi kan tetep aja nggak sekaya bokap gua."

"Mulut lu kalo nggak menghina emang nggak bisa yah bajingan?" umpat gua sambil tertawa lalu pamit untuk ganti baju.

Beres ganti baju, gua segera masuk ke meja bar dan buatin satu Mermaid Song buat Justin. Padahal biasanya
anak ini minum bakalan pesan Aunt Roberta atau minuman yang mengandung alkohol lainnya. Catatan lain untuk Justin adalah dia ini kuat minum alkohol, bahkan minum Long Island Iced Tea yang kandungan alkoholnya 40% aja, dia masih bisa pulang dengan selamat tanpa kecelakaan.

"Tumben Mermaid Song?" tanya gua sambil menyodorkan minuman pesanan cowok konglomerat ini.

"Well, not really in the mood tonight," ujarnya sambil meminum Mermaid Song ditangannya dalam sekali teguk dan setelahnya hanya memainkan gelas kosong itu, membuat gua semakin penasaran dia kenapa.

"Well, not really in the mood tonight," ujarnya sambil meminum Mermaid Song ditangannya dalam sekali teguk dan setelahnya hanya memainkan gelas kosong itu, membuat gua semakin penasaran dia kenapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MONOCHROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang