Sergan menghela nafas kasar kemudian mengantungi handphonenya. Cowok itu melirik Rue yang masih sibuk dengan project lainnya. Jujur saja, Sergan juga nggak tega membiarkan Rue mengurus semua sendirian, tapi yang satu ini nggak bisa ditinggal.Bukannya tenang, Sergan malah tambah nggak bisa kerja karena yang namanya Paris Jaybell France itu nggak bisa disamain level reseknya sama cewek-cewek diluar sana yang disogok es krim atau buket bunga udah diem.
"Woi bajingan, mantan bajingan maksudnya, gua mau ke apartemen Bell sebentar," ujar Sergan pada Rue.
Rue memutar kursi kerjanya dan memandang Sergan. "Mau ngapain kesana udah mau tengah malem gini? Sleep with her?"
"Watch your mouth, Bastard!" umpat Sergan. "She want to eat."
"Eat what? You?" ledek Rue dengan senyum khas iblisnya itu.
"MULUT LU DISEKOLAHIN DULU BESOK DEH, RUE! HERAN GUA!" umpat Sergan sementara lawan bicaranya itu hanya tertawa. "Salah siapa gua jadi ngurusin bayi manja kaya gini coba?"
"My fault, but you like it right?"
"Like it your ass."
Rue tertawa kemudian melemparkan salah satu kunci mobilnya pada Sergan yang ditangkap mulus oleh sahabatnya itu. "Use Rose."
"No need, I can drive a taxi."
"Pake aja. Mobil gua, mobil lu juga kok, anggap aja begitu. Take care."
"....Okay, thanks."
"Eh, wait!" ujar Rue membuat Sergan berbalik dengan pandangan tanda tanya.
"Apa?"
"I don't want a niece or nephew at this time. Don't make it success tonight okay?"
"SINTING!"
❤️
Sampai di apartemen Bell, Sergan langsung berjalan ke dapur, nggak mempedulikan Bell yang mengekorinya dan hanya memperhatikannya memasak dari meja pantry.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOCHROME
FanfictionMonochrome terdiri dari dua kata, "mono" yang berarti satu, "chrome" yang berarti warna. Di dunia fotografi istilah ini mengarah pada film dengan warna hitam putih. Dan disini, ada kisah seorang pencari yang sedang berusaha mendapatkan kembali warna...