MCS | 8 | •"You are mine, now!"•

74.5K 5.5K 344
                                    

"Cie ... lo makin deket aja sama Gino," goda Clarissa pada Airin.

Saat ini, mereka ingin pulang ke rumah karena jam pelajaran sudah habis. Dan di sela-sela mengemasi barang-barangnya, Clarissa menggoda Airin.

Airin cemberut mendengarnya. "Aku risih tau, Cla," tutur Airin jujur sembari menggendong tasnya.

"Kenapa? Bukannya bagus ya? Pasti bentar lagi Gino bakal nembak lo deh. Terus kalian jadian deh!" pungkas Clarissa semangat.

Airin mencebikkan bibirnya." Ish, Cla! Aku tuh risih tau! Tadi masa dia elus-elus kepala aku sih!"

Clarissa menepuk keningnya dengan keras." Haduh ... gini amat gue punya temen polos kayak lo, Rin!" Ia berjalan mendahului Airin.

"Lagian nih ya, Rin. Gino itu kan ganteng. Kenapa lo gak suka sama dia? Dia itu jelas-jelas suka sama lo, Rin," papar Clarissa menjelaskan sembari menoleh ke belakang.

Airin berjalan dengan sedikit cepat untuk mensejajarkan dirinya dengan Clarissa. "Ih Cla! Aku gak mau pacaran dulu ah! Masih SMA kelas sepuluh juga!" jawab Airin menggerutu.

"Ya elah. Itu udah cukup kali buat pacaran. Masa SMA itu kan masanya kita mulai mengenal apa itu cinta. Asik ...." Clarissa tertawa sendiri dengan penuturannya.

"Tapi—"

Airin menghentikan ucapannya. Ia menoleh menatap seseorang yang baru saja menahan lengannya. Di sana nampak seorang lelaki tampan dengan bola mata abu-abunya. Clarissa ikut berhenti dan ia langsung mematung melihat seseorang di hadapannya.

"Ma—"

Ucapan Airin lagi-lagi terhenti ketika laki-laki itu mengucapkan sesuatu dengan lantangnya. "You are mine, now!"

Setelah mengatakan itu, laki-laki itu pergi meninggalkan Airin yang membulatkan dan Clarissa yang mengaga tak percaya.

"Gue ... gue kehabisan nafas, Rin!" seru Clarissa tiba-tiba menyadarkan Airin.

"Hah? Kamu punya penyakit asma, Cla?!" Airin langsung panik mendengar seruan Clarissa itu. Dengan segera ia melingkarkan tangan Clarissa ke bahunya. Berniat membopong. Namun, itu semua tak terjadi. Clarissa mendorong Airin membuat mereka berjarak.

"Lo tuh ya! Euh!" Clarissa gemas sendiri dengan Airin. Ia mengepalkan kedua tangannya kepada Airin dengan gemas.

"Apa sih, Cla? Aku jadi bingung sendiri deh." Airin menggaruk pipinya. Tatapan bingung jelas terlihat.

Clarissa berdecak sebal. "Gue kehabisan nafas gara-gara bisa liat kak Rendy, Arin!" jelas Clarissa berseru. Beruntung, suasana sekolah saat ini sudah sepi. Jadi, tidak perlu menanggung malu dengan seruan itu.

Airin mengernyitkan keningnya. "Kamu lebay banget deh, Cla! Aku gak bakal deh khawatir sama kamu kalo tiba-tiba kamu kayak gini lagi. Ternyata penyebabnya cuma satu, karena cowok yang kamu bilang ganteng!" Bibir Airin mengerucut sebal. Ia juga memutar bola matanya malas.

"Bodo amat lah, Rin." Clarissa memutar bola mata malas. Tiba-tiba dia tersadar. "Tapi tunggu deh. Tadi ... tadi kak Rendy bilang apa? You ... you are mine now? Dia ... dia ngomong ke lo 'kan, Rin? Itu artinya ... lo ... sama dia sekarang punya hubungan dong!" Clarissa berkata dengan terbata dan berseru diakhir perkataannya.

Ia menggelengkan kepala untuk menolak apa yang baru saja terjadi. "Lo ... punya hubungan apa sama kak Rendy?" tanya Clarissa dengan mata yang memicing.

Airin kembali menggaruk pipinya. Sorot mata bingung masih terpancar. Ia berniat membuka suara, tetapi disela oleh Clarissa. "Jangan tanya siapa itu kak Rendy! Kak Rendy yang baru aja ngomong sama lo tadi!"

My Cold Stalker (COMPLETED✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang