MCS | 26 | •Rencana Balas Dendam•

38.4K 2.4K 65
                                    

"Cie yang abis baikan sama pacarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cie yang abis baikan sama pacarnya..."

Begitu Airin duduk di kursinya selepas kembali dari luar kelas, Clarissa langsung menggoda gadis polos itu. Pipi Airin terlihat kembali bersemu. Gadis polos itu nampak salah tingkah. "A-apaan sih, Cla!" Elaknya.

"Abis ngapain aja sama Kak Rendy tadi, hm? Hm?" Clarissa menggoda Airin dengan alis yang yang dinaik-turunkan.

Airin memalingkan wajahnya. "Ah udah, ah! Gak jelas!"

Clarissa terkekeh melihat Airin yang kesal. "Cie, sahabat polos gue udah gak polos lagi. Hahaha..."

— My Cold Stalker —

Aileen menggeram marah. Gadis dengan make up cukup tebal itu menghempaskan dirinya ke kasur dengan kasar.

Gadis itu menghela nafas panjang sekilas. Lalu matanya memandangi langit-langit kamarnya yang berwarna merah muda.

Sekelebat bayangan tentang Rendy dan Airin yang sudah kembali berbaikan membuatnya mengepalkan tangan.

Tadinya, ia berharap hubungan antara lelaki pujaannya itu akan kandas dengan kekasihnya. Namun, nyatanya itu semua tak terjadi. Bahkan ia tak melihat laki-laki itu memarahi Airin.

Rasa kesal kembali merasuki pikirannya. Ia tahu, bagaimana sikap Rendy. Lelaki dingin itu tak mudah memaafkan seseorang bila sudah membuatnya marah. Tapi gadis dengan wajah polos itu? Sepertinya dengan mudahnya dia bisa membujuk Rendy.

Geraman amarah kembali ia keluarkan. Kepalan tangannya semakin kuat hingga kuku-kuku jarinya memutih.

Sekali lagi Aileen menghela nafasnya dengan panjang sebelum bangkit dari kasur dan berjalan menuju balkon kamarnya.

Ponsel yang ada di saku celananya ia keluarkan. Sedikit mengotak-atik ponsel itu sebelum menempelkannya pada telinga. Suara disebrang sana mulai terdengar setelah tersambung.

"Hallo, Ai? Ada apa?"

Lagi, Aileen menghela nafasnya. "Bantuin gue lagi dong!" Pintanya.

"Kenapa?"

"Shel, rencana kita yang tadi gagal total! Rendy cepet banget baikannya sama pacarnya! Gue harus gimana dong?"

"Lo... gak mau nyerah aja?"

Aileen membulatkan matanya. Ia menggelengkan kepala dengan tegas walau tahu seseorang disebrang sana tak mungkin melihat itu. "Lo jangan aneh-aneh ya, Shel! Selama ini gue udah berusaha buat dapetin dia! Bahkan gue jaga hati gue buat dia, masa gue nyerah gitu aja! Gak! Gue gak akan nyerah!" Aileen bertekad.

"Hmm... gimana ya? Kalo misalnya kita bikin mereka salah paham lagi gimana?"

Kening Aileen mengerut. "Tadi aja gagal, Shel" keluhya.

"Bukan gitu maksud gue, Ai. Nih gue kasih tau, lo denger baik-baik ya?"

"Oke. Apa?"

Airin menegakkan tubuhnya. Kepalanya sesekali ia anggukan mendengar penjelasan dari seseorang di seberang sana.

"Gimana menurut lo?"

Senyum miring tercetak. "Gila! Gue yakin rencana ini bakal berhasil! Thanks ya, lo emang the best!"

"Oke, mungkin lusa aja kita lakuinnya
Kasih waktu buat mereka sehari sebelum problem datang. Hahaha..."

Aileen ikut tertawa. "Otak lo encer juga ya? Hahaha..."

"Yee... dari dulu kali gue pinter. Lo aja tuh yang saking keselnya jadi gak bisa mikir!"

Aileen kembali tertawa mendengar gurauan seseorang diseberang sana. Namun, tawanya terhenti kala mendengar pertanyaan dari seseorang diseberang sana.

"Lo yakin banget ya rencana ini bakal berhasil?"

"Ya iya lah gue yakin. Rencana ini gak mungkin gagal dan gak boleh gagal! Kita harus lakuin rencana ini dengan bener-bener!"

"Oke oke. Gue gak akan bisa melawan jika seorang Aileen sudah bertekad dengan kuat seperti ini. Hahaha..."

"Pokoknya lo siap-siap aja entar lusa oke?" Aileen bertanya dengan sedikit pemaksaan.

"Cewek sok polos itu bakal tau akibatnya karna udah main-main sama gue!" Gumamnya menyeringai.

"Eh, tapi Ai. Lo percaya gak sih kalo gue bilang cewek itu punya kepribadian ganda?"

Kening Aileen berkerut. Tak mengerti dengan apa yang ditanyakan oleh seseorang diseberang sana. "Maksud lo? Dia alter ego gitu?"

"Yaa... gitu deh,"

"Kenapa bisa lo bilang kayak gitu?" Tanyanya heran.

Seseorang disebrang sana terdengar menghela nafasnya.

"Lo inget waktu lo bully dia di gudang?"

Aileen mengangguk sembari menjawab, "ya."

"Nah, disitu kan dia keliatannya takut banget kan sama lo?"

Aileen mengangguk. Ia dengan teliti mendengar penjelasan dari seseorang diseberang sana.

"Dia tuh keliatan takut banget sama lo, Ai. Bahkan buat ngomong aja kayak gak lancar gitu kan?"

Aileen kembali mengangguk.

"Tapi pas ngomong sama gue, dia keliatan biasa aja. Aneh kan? Apa kalo bukan alter ego namanya? Masa bisa gitu? Gak mungkin kan?"

Kening Aileen kembali mengerut. "Ya udah lah. Gak usah dipikirin. Mau dia punya kepribadian ganda kek, triple kek. Udah lah, intinya kita harus siap buat lakuin rencana ini. Oke?"

"Ada-ada aja deh lo. Oke deh, gue akan selalu siap. Santai aja. Hahaha..."

Aileen ikut tertawa. "Oke deh. Makasih sekali lagi. Gue tutup dulu ya, mau mandi?"

"Oke!"

Begitu sambungan telepon terputus, Aileen menampilkan seringainya. "Tunggu pembalasan gue!"

— My Cold Stalker —

Rendy menatap ponselnya dengan senyum simpul. Didalam ponsel itu terdapat wajah Airin ia ambil secara diam-diam.

Senyumnya melebar kala mengingat kejadian di sekolah tadi. Ia mengarahkan tangannya pada pipi. Bekas kecupan dari Airin seakan masih terasa olehnya.

"Aku bener-bener cinta sama kamu, Airin Retya Anastasya." Gumamnya dengan senyum lebar.

— My Cold Stalker —

Entah lagi mikir apa lagi ngelamun si Arin:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah lagi mikir apa lagi ngelamun si Arin:v

See you next time and thanks!

Salam,
nav

My Cold Stalker (COMPLETED✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang