CHAPTER LIMA PULUH ENAM: Perbedaan.

69 12 1
                                    

—Kesempatan tak akan mengubah orang. Masing-masing diri punya fantasi. Hanya butuh percaya selama belum berakhir di peti mati—

----

Tiga puluh tahun kemudian ...

Yanti kini sudah berusia empat lima puluhan tahun jika masih hidup, ia di karunia sepasang putera dan puteri dari pernikahannya bersama dengan Dira—anak dari sahabat orang tua angkatnya. Anak pertamanya bernama Rianna dan anak keduanya diberi nama Sammy, selisih umur mereka berdua hanya terpaut tiga tahun. Yanti melahirkan ketika berusia 26 tahun, tepat dipernikahannya yang ketiga tahun. Serta tiga tahun kemudian ia melahirkan anak kedua.

Namun, selama pernikahan itu, Dira tak pernah mencintai Yanti, ia hanya menurut atas kehendak orang tuanya dan ketika orang tua Dira meninggal, Dira menjadi lebih sering melakukan kekerasan pada Yanti. Kekerasan itu berawal ketika umur Rianna 10 tahun dan Sammy 7 tahun.

Di umur itu, mereka berdua menjalani hidup yang menyedihkan, mereka berdua selalu menyaksikan bagaimana Dira memukul Yanti tanpa ampun setelah pulang dari bekerja, padahal Yanti hanya bertanya kenapa Dira selalu pulang larut malam dan sesekali tercium aroma farfum perempuan di bajunya.

Kemudian perlakukan kasar Dira kian menjadi ketika kedua orang tuanya meninggal, bahkan ia sudah tak segan menyebut Yanti sebagai jalang yang telah menggoda kedua orang tua Dira agar dinikahkan dengannya padahal waktu itu Dira sudah mempunyai kekasih yang siap dinikahi. Namun, karena latar belakang Dira dan kekasihnya itu bertolak belakang, jadilah orang tua Dira menolak perempuan itu dan menjodohkannya dengan Yanti.

Selain karena perbedaan tersebut, orang tua Dira juga mengetahui pekerjaan wanita itu. Ya, wanita itu bekerja sebagai perempuan bayaran dari laki-laki kaya. Namun, karena Wira mencintai si wanita apa adanya, maka ia bisa menerima kekurangan si wanita tersebut.

Bertahun-tahun Rianna dan Sammy melihat sang ibu, orang yang paling mereka sayangi dipukul, membuat trauma tersendiri bagi mereka, terlebih mereka berdua pun kerap mendapat perlakukan kasar ketika membela sang ibu. Karena kejadian tersebut terus berulang setiap saat pada akhirnya membuat Sammy menderita Paranoid Akut. Rasa takut berlebihannya kerap muncul ketika melihat ibu/kakak atau dirinya diperlakukan dengan buruk oleh sang ayah ditambah lagi perudungan yang di alami di sekolahnya.

Lalu, ketika Rianna sudah menginjak usia 16 tahun sedangkan Sammy 13 tahun, mereka berdua pun akhirnya kehilangan harta satu-satunya di hidup. Sosok yang selama ini mereka kagumi meninggal dengan cara tragis.

Ya, karena mungkin sudah tak tahan diperlakukan sebagai binatang, Yanti pun memutuskan untuk mengakhiri nyawanya sendiri sehari setelah merampungkan bab terakhir di buku miliknya. Entahlah, ternyata wanita menyedihkan itu menulis semua hal buruk yang dialaminya selama hidup. Mulai dari ketika ia dibuang saat berumur 5 tahun, mengalami pelecehan di umur 10 tahun, di mana ia mengharapkan dua sahabat menolongnya ternyata tidak, sampai pernikahan akibat perjodohan awalnya ia kira akan bahagia, tetapi nyatanya hidup Yanti benar-benar kacau.

Entahlah, kepahitan-kepahitan itulah yang membuat Yanti mengakhiri nyawanya sendiri dengan sebuah pistol. Ia menembak kepalanya sendiri setelah bertengkar lagi dengan Dira pada suatu malam. Namun, bukannya menolong atau merasa bersalah, Dira yang saat itu berdiri tepat di depan Yanti mala tertawa sebelum pergi menemui kekasihnya. Lalu, setelah penyelidikan dan Yanti memang tewas karena bunuh diri, polisi pun percaya tentang pernyataan palsu yang dibuat Dira dengan mengatakan kalau selama ini isterinya mengalami depresi dan sering melukai dirinya sendiri.

Setelah ibunya di makamkan, Rianna dan Sammy pun akhirnya tinggal di rumah orang tua angkat Yanti—neneknya. Mereka berdua pun tinggal dengan baik di sana serta mencoba melanjutkan hidup. Kemudian setelah melewati pergulatan batin serta dirasa cukup walau masih ragu-ragu mengingat buku milik Yanti kemungkinan membuat kedua cucunya kembali terguncang, sang nenek pun menyerahkan buku tersebut pada Rianna.

TaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang