16 - Tergantikan

1.5K 201 73
                                    

"Ada yang mau coba mengerjakan soal ini?"
Bu Bunga bertanya kepada para siswa yang sebagian masih memikirkan cara untuk menjawab soal tersebut.

Lyodra melihat sekelilingnya. Tidak ada yang mengajukan diri.

Beberapa saat kemudian Lyodra mengacungkan tangannya.

"Saya mau coba Bu." 

"Silahkan Lyodra."

Lyodra tampak sedikit berpikir kemudian mulai menuliskan jawabannya di white board kelas.

"Gila Lyodra, gimana tuh caranya. Langsungan pula ngga pake coret-coretan kayak kita." Celetuk Ainun memperhatikan Lyodra.

"Jelaslah Lyodra. Coret-coretannya di kepala." Jawab Keisya.

Setelah menulis, Lyodra menjelaskan semuanya pada teman-teman kelasnya. Nuca terlihat sangat fokus memperhatikan Lyodra. Bukan hal yang baru baginya Lyodra menjawab soal di atas rata-rata seperti ini.

"Bagus Lyodra. Kamu hebat. Soal ini termasuk dalam soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Silahkan duduk."

Para siswa memberi tepuk tangan sembari Lyodra kembali ke tempat duduknya.

"Ini secara konsep sudah sangat bagus. Detail dan sistematis. Tetapi soal ini ternyata bisa dikerjakan dengan cara yang lebih singkat. Ada yang punya ide?"

Nuca mengangkat tangannya.

"Ya silahkan Nuca."

Nuca menyelesaikan soal yang sama dengan cara yang singkat bahkan belum setengah dari banyak tulisan Lyodra, Nuca sudah menemukan jawabannya. Nuca menjelaskan caranya yang mungkin bagi beberapa orang masih terdengar asing.

"Iya bagus Nuca. Ini sudah benar. Kedua cara ini akan kita bahas hari ini. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Nuca boleh kembali ke tempat duduk."

Nuca duduk kembali. Semua siswa termasuk Lyodra takjub melihat cara yang ditulis Nuca sampai lupa memberikan tepuk tangan.

"Wah Ly, Nuca bakal saingan berat lo nih keliatannya."
Lyodra masih memperhatikan tulisan Nuca di papan tulis, sedangkan Nuca sesekali melirik Lyodra,penasaran apa yang sedang dipikirkan Lyodra. Dulu mereka selalu berbagi soal mengerjakan dengan cara singkat seperti ini.

*****

"Ly gue mau tanya."

"Gimana Kei?"

"Lo tiap hari makan berapa kali?"

"Tiga Kei"

"Makan apa?"

Lyodra yang sedang menulis memberhentikan bolpoinnya.

"Menurut kamu apa?"

"Hehe. Ly lo kok bisa sih pinter banget? Makan apa gitu?" Tanya Keisya menggaruk lehernya.

"Biasa aja deh Kei, kamu juga kok. Buktinya kamu bisa masuk sekolah ini."

"Ih tetep beda Ly, lo jauh lebih pinter. Lo belajar berapa kali sih sehari?"

"Kei, tiap detik itu belajar. Belajar dari apa yang kita lihat dan rasakan. Sekarang aku lagi ngomong sama kamu, ini aku juga lagi belajar."

"Hah serius Ly? Belajar apa? Kok bisa?"

"Belajar jawab pertanyaan kamu yang banyak dan random banget."

"Ih Lyodra mah. Seriusan ini gue tanya."

"Iya Key. Kuncinya ya baca, belajar, ulangi tiap malam, fokus, jangan main ig pas guru jelasin." Sindir Lyodra.

"Ih lo nyindir ya Ly. Bentar doang itu."

Sekat(a)Rasa #1 Rasa Untuk LyodraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang