27 - Ancaman

1.7K 208 131
                                    

"Nuc kok lo tau Lyodra alergi seafood? bahkan gue sendiri ngga tau." Tanya Sam pada Nuca.

Nuca masih diam belum menjawab apa-apa.

"Lyodra juga tau makanan kesukaan Lo Nuc. Selama gue deket sama Lyodra ngga sekalipun dia lupa nanyain kabar lo Nuc. Awalnya gue kira biasa tapi lama-lama sorry Nuc, gue jealous Nuc. Itu yang buat gue sampe sekarang ga bilang perasaan gue ke Lyodra"

Nuca tidak menjawab. Matanya melihat ke luar mobil. Memutuskan sesuatu dalam pikirannya.

"Bilang sesuatu Nuc. Lo suka sama Lyodra? Atau lo...,-"

"Lo ingat sahabat kecil gue yang pernah gue ceritain Sam? Dia Lyodra."

Degh.

Jantung Sam berdetak lebih cepat, berbeda dengan mobil yang ia kemudi yang spontan menepi.

Klakson dan riuh jalanan menghiasi rasa kagetnya baru saja. Matanya masih menatap kedua tangannya yang memegang stir mobil.

Nuca. Ia sudah menyiapkan diri untuk segala kemungkinan yang terjadi. Ia tahu ia tidak akan bisa terus menyembunyikan ini semua dari Sam. Tapi ia juga sadar sekarang adalah momen yang kurang tepat.

Sam tersenyum masam. Selama ini dia mengira bahwa dia sangat mengenal Nuca melebihi siapapun, tetapi ternyata Nuca tetap Nuca yang penuh dengan rahasia dan teka-teki.

"Drama apa lagi ini Nuc?"

"Gue ngga pernah main-main tentang Lyodra." Jawab Nuca singkat.

"Gue gatau lagi jalan pikiran lo gimana Nuc. Bisa-bisanya di saat kekgini lo becanda. Lo ga suka gue deketin Lyodra? Karena lo suka sama dia? Gak gini caranya Nuc"

"Iya bener gue suka Lyodra tapi gue ga becanda Sam. Gue serius."

Sam mengacak rambutnya. Kenapa harus Lyodra. Bodohnya lagi sudah hampir satu semester Nuca dan Lyodra menyembunyikan ini dari Sam. Ia merasa seolah masuk dalam suatu drama tetapi ia sendiri tidak mengerti perannya. Sam mencoba menenangkan dirinya. Rasanya ingin memukul Nuca, tetapi ia mengurungkannya. Apa boleh buat, toh Nuca memang mengatakan yang sebenarnya.

"Oke Nuc. Gue ngga tau gue atau lo yang harus minta maaf. Lo udah nyembunyiin ini dari gue, tapi lo pernah janji lo bakal bantu gue deketin Lyodra. Tapi disini lo yang lebih dulu sayang sama Lyodra dan bahkan lo cerita semua tentang dia ke gue Nuc. Jadi mau lo apa sekarang?"

"Gue minta lo jagain Lyodra Sam apapun yang terjadi. Gue bisa ngatasin perasaan gue."

Sam kaget dengan pernyataan singkat Nuca baru saja. Nuca merelakan Lyodra yang sudah lama ia rindukan itu untuk Sam.

"Nuc lo...,-?"

"Jagain dia, jangan sampe bikin dia sedih lagi, cukup gue yang selalu ngecewain dia Sam. Lo tenang aja gue dan Lyodra bakal tetap sahabatan dan ngga lebih dari itu. Tapi kalo gue denger dia nangis gara-gara lo, habis lo"

Kini Nuca tersenyum ke arah Sam. Sam bisa melihat senyuman berat itu dari sorot mata Nuca.

"Lo yakin Nuc?"

Nuca mengangguk kemudian mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil.

"Sekali lagi gue tanya Nuc. Kalo jawaban lo masih sama, gue janji gue bakal jagain Lyodra dan ngga bakal ngelepas Lyodra sekalipun lo mohon-mohon ke gue. Lo yakin?"

"Iya Sam. Gue yakin. Gue percaya lo orang terbaik buat Lyodra."


******


"Ibu sangat bangga dengan kalian. Masih di pertengahan semester program tim akademik sudah membuahkan hasil. Peminatnya benar-benar membludak tahun ini. Kerja bagus"

Sekat(a)Rasa #1 Rasa Untuk LyodraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang