Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soojung baru saja pulang dari perayaan kelulusan sekolah tingkat akhirnya. Sekarang sudah pukul 7 malam, dan ia pikir besok adalah permulaannya menjalani hidup sesungguhnya.
Ketika baru sampai di halaman rumah, Soojung mengernyitkan keningnya, indera pengelihatannya menangkap hal yang aneh berada di depan pintu rumah.
Semakin Soojung pandangi, jantungnya berdegup semakin kencang. Tepat ketika kakinya yang masih dibungkus sepasang sepatu, suara bayi terdengar dari sebuah kotak di depannya.
"Andwae." Soojung menutup mulutnya dan berjongkok melihat isi kotak tersebut adalah seorang bayi yang masih memakai kain, kelihatannya baru saja lahir.
Soojung panik dan linglung, ia mengambil bayi tersebut dan membawanya ke dalam rengkuhan Soojung.
"Shhh," bisik Soojung pelan dan berusaha menenangkan bayi ini.
"Bayi siapa ini?"
Tak sengaja pula ia melihat secarik kertas di dalam kotak. Di sana tertulis beberapa kalimat.
Aku yakin kau orang baik, semoga kau bisa menjaga Taehyung kecil kami dengan setulus hatimu. Aku tahu aku seorang ibu yang jahat, maafkan aku, suatu saat jika keadaan sudah bisa menerima kesalahan ku, aku akan membalas kebaikanmu. Aku benar-benar minta maaf. Tolong jaga dia, anakku akan jadi anak laki-laki yang hebat jika bersamamu.
Saat itu, Soojung benar-benar merasa hidupnya seperti dipermainkan. Persetan dengan kebaikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini Soojung terbangun dengan keadaan tidak seperti biasanya. Ia merasa tubuhnya lemas dan kepalanya berat. Ia melihat Taehyung sudah duduk di karpet samping tempat tidur dan bermain sendirian.
"Taehyung-ah," panggil Soojung. "Bisakah kamu mengambil minum yang ada di meja?"
Taehyung langsung menurut dan mengambil minum di meja yang Soojung tunjuk.
