Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eonni, maafkan aku karena baru muncul sekarang. Selama ini aku sudah mencarimu dan Taehyung diseluruh Daegu tapi tidak ada hasil sama sekali. Aku baru tahu kalau ternyata kalian sudah di Seoul, aku bodoh sekali karena tidak menyadari keberadaan anakku sendiri sebenarnya sangat dekatku. 5 tahun terakhir aku menjalani hidupku yang dipenuhi rasa bersalah padamu dan anakku. Aku minta maaf karena aku menyebabkan kau semakin menderita, aku tahu aku merepotkanmu dan aku benar-benar minta maaf. Aku tak menyangka kau akan menyanyangi Taehyung seperti anakmu sendiri, aku tak menyangka hatimu yang sebaik malaikat harus kami manfaatkan seperti ini. Sebentar lagi masalah kami akan selesai, kami janji akan memperbaiki ini semua, apapun yang kau mau akan kami berikan sebagai balas budi. Untuk Taehyung ku harap kau bersabar untuk menjaganya, tidak lama lagi aku akan kembali pada Taehyung dan belajar menjadi seorang ibu sepenuhnya. Sekali lagi terima kasih dan maaf, Soojung Eonni. Kelak, apapun yang ingin kau tahu, aku janji akan menceritakan semuanya padamu.
regards, 'J.C'
Soojung menelan salivanya dengan susah payah, tangannya meremas kertas itu, kemudian melihat isi di dalam kotak yang merupakan pakaian anak laki-laki dna mainan. Matanya terlihat memerah menahan air mata. Ia ingin menangis, namun bukan karena sedih melainkan karena perasaan amarah yang bergemuruh di dadanya.
Bagaimana bisa orang itu memanggilnya Eonni, siapa 'kami' yang dimaksud. Dan apa-apaan isi surat itu yang mengatakan bahwa mereka ingin mengambil alih Taehyung jika masalah mereka sudah selesai. Dasar bedebah tidak tahu diri.
"Bagaimana, Jung?" tanya Sunyoung hati-hati.
Soojung menyodorkan surat itu pada Sunyoung, setelah itu bertanya pada Sunyoung. "Bagaimana ciri-ciri yeoja yang kalian temui?" Soojung malah balik bertanya.
"Seingatku badannya ramping dan sedikit lebih tinggi dariku, rambutnya hitam panjang, tapi aku tak terlalu bisa melihat wajahnya karena ia menggunakan masker. Dan matanya...." Sunyoung menjeda kalimatnya sambil menatap Soojung perlahan. "Jujur saja matanya ketika melihat Taehyung sangat berbinar, sebagaimana binar mata Taehyung ketika melihat hal-hal yang ia sukai."
Soojung menahan nafasnya. Sepertinya memang benar, "Sepertinya dia memang ibu Taehyung."
Sunyoung mengangguk pelan karena ia juga memikirkan kemungkinan itu, "Dan sepertinya ia sempat ke rumahmu untuk mengantarkan barang itu."
Sunyoung pun lantas membaca surat yang Soojung berikan padanya tadi, ia mengangguk mengerti dan mengusap bahu Soojung, berniat menguatkan sahabatnya itu. "Tunggu," ucap Sunyoung teringat sesuatu.
