LATM 22 : Make A Moment

1.2K 168 19
                                    

c h a p t e r 2 2
Make A Moment

SEHUN mengulum bibirnya agar senyumannya yang lebar ini tak terlihat oleh yeoja di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEHUN mengulum bibirnya agar senyumannya yang lebar ini tak terlihat oleh yeoja di depannya. Soojung terlihat mengerucutkan bibir bawahnya dan tatapan lekat menatap pasir. Telunjuknya bergerak diatas pasir itu dan membentuk gambar yang tak Sehun mengerti karena Soojung memang asal menggambar.

"Soojung-ah," panggilnya membuat kepala Soojung terangkat. Wajah yeoja itu jelas nampak terkejut karena panggilan Sehun padanya tiba-tiba berubah, lagi-lagi membuat Sehun tersenyum dan gemas padanya. "Tidak apa kan?"
pinta Sehun seakan memohon izin.

Soojung mengangguk saja walau wajahnya masih nampak kaget tak terkontrol. "Wae?"

Sehun menggeleng dan langsung berdiri saja, ia merenggangkan badannya yang terasa pegal karena duduk lama mendengar Soojung bercerita. Sebenarnya daritadi ia menahan rasa senang yang membuncah didadanya karena Soojung mulai terbuka padanya, sedikit tak percaya yeoja itu akhirnya membuka diri untuknya secara perlahan. Ia berdeham lalu mengulurkan tangan ke Soojung.

Soojung menerimanya dan ikut berdiri. "Kita akan pulang?" tanyanya jutek.

Tentu saja Sehun tertawa, "kenapa kau tak mau mendengarku bercerita?"

"Itu tidak penting, simpan saja urusan pribadimu yang itu untuk dirimu sendiri," kata Soojung menahan rasa sebal. Tanpa ia sadar sebenarnya ia sudah membuat Sehun menjadi percaya diri dengan perasaannya.

Sebenarnya setelah Sehun bertanya pada Soojung tentang apakah ia mau mengetahui yeoja yang Sehun sukai, Soojung langsung menolaknya dengan alasan itu tidak penting untuk ia dengar. Tentu saja Sehun tidak bisa untuk langsung menjelaskannya, ia butuh momen yang tepat.

"Bagaimana kalau kita taruhan?" tawar Sehun.

"Taruhan itu tidak baik."

Kali ini tawa Sehun lebih keras dari sebelumnya, "ku anggap kau mau. Permainannya gampang, siapa yang bisa mengumpulkan kerang lebih banyak dalam waktu tiga menit maka ia akan menang. Jika kau menang, kau bisa meminta apa saja padaku."

Soojung sedikit tertarik mendengar penawaran terakhir Sehun, dengan wajah yang masih terlihat cuek ia pun mengangguk. "Apa saja ya," katanya.

"Tentu saja."

"Oke."

Sehun mengeluarkan ponselnya lalu mengatur stopwatch disana. Dengan curangnya namja itu langsung lari mencari kerang yang tersebar di pinggir pantai baru ia meneriakan kata mulai, hal itu membuat Soojung menggeram kesal dan lari berlawanan arah dari Sehun.

"Dasar curang!" teriaknya pada Sehun. Soojung bingung dengan apa ia menampung kerangnya, namun sebuah ide jahil terlintas di otak cantik itu.

Sehun sudah menyiapkan sebuah kantung plastik bekas yang ia dapat dari warung saat membeli minum sebelum Soojung bangun. Tangannya gesit mengambil segenggam kerang dan memasukkannya ke kantung. Ia yakin seratus persen kalau Soojung tidak akan menang.

Looking After The MissingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang