c h a p t e r 2 1
Looking For the Secret
SOOJUNG menatap pria yang terbaring lemah diatas kasur rumah sakit dengan lekat. Sudah 2 hari pria yang ia ketahui namanya adalah Kim Jongin ini tidur setelah mendapat perawatan intensif akibat luka yang didapatnya di klub tempo hari. Ia belum bisa menghubungi orang yang Jongin kenal karena tidak menemukan ponsel pria ini.Soojung tersenyum kecut melihat ponsel yang ia pegang. Jikyung sudah menghubunginya 15 kali, dan mengirim puluhan pesan menanyakan keberadaannya seolah-olah ia khawatir. Soojung pun masih belum berani mengangkat dan mendengar suara pria brengsek itu, memikirkannya membuat Soojung sakit hati. Apalagi melihat Dokhwa mengirim berbagai umpatan karena ia tak datang ke kamar itu hingga katanya ia harus membayar denda atas kerugian yang disebabkan.
"Argh...." Suara lirih itu keluar dari mulut Jongin, matanya pun perlahan membuka. Soojung yang melihatnya lantas segera memanggil suster.
Seorang dokter masuk dan memeriksa namja itu sebentar, lalu berkata pada Soojung bahwa kondisi Jongin sudah lebih baik. Selepas dokter keluar Soojung mendekati Jongin yang terlihat bingung.
"Eum, Kim Jongin-ssi," panggilnya pelan.
Jongin menyipitkan matanya, berusaha mengira orang yang ia lihat dihadapannya. Tapi ia rasa ia tak pernah bertemu yeoja ini.
"Aku Jung Soojung, maaf sebelumnya, tapi aku yang membawamu kemari. Mungkin kau lupa apa yang terjadi dua hari yang lalu di club, jadi--"
"Aku ingat, terima kasih Jung Soojung-ssi." Jongin berusaha untuk bangun dari posisi tidurnya, kemudian bersender ke bantal dalam posisi duduk.
Jongin tersenyum memandang Soojung. "Terima kasih sudah membantuku, mungkin aku terlihat sangat menyedihkan waktu itu."
Dengan cepat Soojung menggeleng, jika Jongin tahu keadaannya waktu itu mungkin namja ini akan berpikir dua kali tentang siapa yang lebih menyedihkan.
"Tidak kok, hm karena kau sudah sadar mungkin kau bisa menghubungi keluargamu. Kau sudah dua hari tidak sadar."
"Jinjjayo?" Jongin menutup mulutnya karena kaget. "Ah aku sudah sangat merepotkanmu, aku rasa jika tak ada kau mungkin aku sudah mati. Aku berhutang budi-- ah lebih tepatnya berhutang nyawa padamu."
Soojung tersenyum tipis. "Tidak masalah sama sekali aku harap kau cepat pulih sepenuhnya. Kalau begitu aku permisi dulu."
Jongin memandang punggung Soojung yang sudah berada di depan pintu. "Soojung-ssi," panggilnya membuat Soojung berhenti.
"Kau salah satu bartender di club Jikyung kan?" Jongin mulai bisa mengingat wajah Soojung karena ia beberapa kali ke club itu untuk bertemu temannya.
Soojung berhenti ketika mendengar Jongin menyebut nama itu. Ia berbalik dengan menunjukkan raut penasaran. "Kau mengenalnya?" tanyanya.
"Yah, tentu saja. Dia teman kakakku," saut Jongin. Jongin berpikir semua bartender yang bekerja dengan Jikyung bukan hanya sekedar bartender.
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking After The Missing
Fanfiction"Kamu sudah menemukan cintamu, tapi masalah datang bertubi-tubi menguji seberapa sabar kamu menunggunya." [ Sehun and Krystal stories ] © to sweetkrysal 2020