cek pengumuman di profilku ya, sekarang, penting
—
Mark menenteng tasnya sambil tersenyum ketika mobilnya berhenti didepan dorm
Dengan bahagia, Mark berlari masuk ke dormnya namun ia malah tidak menemukan siapapun
"Mereka kemana?" tanya Mark kepada manager yang menjemputnya dari rumah sakit
"Ah, mereka ada jadwal hari ini. Aku lupa memberitahumu."
"Kapan mereka pulang?"
"Sekitar 5 jam lagi mungkin."
"Kalau begitu kau mau mengantarku ke dorm Dream?"
"Baiklah, kupikir kau akan bosan jika menunggu mereka sendirian disini."
Mark kembali masuk ke mobil dan dia pergi ke dorm NCT Dream. Sesampainya disana, Mark langsung membuka pintu dan mendapati Chenle sedang makan snack di ruang tamu
"Eh? Mark hyung?!" seru Chenle, membuat teman temannya yang lain keluar dari kamar
"Oh, hyung? Kau sudah diperbolehkan pulang? Wah, ini sebuah kejutan." ucap Jeno
"Boleh kami memelukmu?" tanya Jisung
"Maaf teman teman. Aku juga ingin tapi dokter melarangku. Aku harus menjaga jarak dengan kalian, maaf." ucap Mark
"Tidak perlu meminta maaf, kami paham. Ayo kemarilah." ucap Jeno lalu mereka duduk bersama di sofa ruang tamu
"Wah, sepertinya kau semakin kurus, hyung hehe." celetuk Jaemin
"Benarkah?" tanya Mark
"Hyung, apa membosankan disana?" tanya Chenle
"Tentu saja. Lagipula siapa yang mau karantina di rumah sakit?"
"Tapi kau tidak sendirian kan disana?"
"Iya, ada banyak pasien lain yang satu ruangan denganku. Aku punya satu teman disana, dia salah satu NCTzen. Aku bilang padanya kalau dia adalah penggemar beruntung yang bisa berteman denganku."
"Hm, itu memang kebiasaannya." gumam Jaemin
"Dan bagian tersedihnya adalah ketika Haechan menjengukku. Kami hanya bisa bertemu lewat jendela, itu sangat menyakitkan."
"Dan kau tahu kelanjutannya? Sesampainya di dorm, dia menangis kencang." ucap Jaemin
"Benarkah?"
"Iya, Jaehyun hyung yang memberitahuku. Dia bilang Haechan sangat sedih melihatmu seperti didalam penjara, itu membuatnya sakit hati."
"Ya, kupikir itu wajar karena dia sangat menyayangiku. Tapi, menangis? Itu sangat bukan Haechan sama sekali."
"Apa kau memberitahu mereka kalau kau sudah pulang?" tanya Jeno
"Tidak, tadinya aku ingin membuat kejutan, tapi mereka malah tidak ada di dorm. Itu sebabnya aku kemari."
"Hm, mereka punya banyak waktu sebelum kembali ke dorm. Kau ingin istirahat dulu sini? Kau bisa gunakan kasur Renjun."
"Ah, Renjun. Apa dia tidak menghubungi kalian lagi?"
"Kemarin aku dan Jisung melakukan panggilan video dengannya. Dia bilang, dia akan pergi menjengukmu." jawab Jaemin
"Benarkah? Tapi aku tidak melihatnya."
"Dia hanya sekedar lewat saja, hanya melihatmu dari luar jendela, begitu katanya."
"Kupikir dia merasa bersalah karena membuatmu menjadi sakit." sahut Chenle
"Kenapa harus merasa bersalah? Ini salahku karena keluar dari dorm saat itu. Aku bahkan menemukannya dijalan, bagaimana mungkin dia bersalah dalam hal ini?"
"Mungkin itu bisa saja. Karena dia dari luar, mungkin dia merasa membawa virus itu masuk kesini." jawab Jisung
"Kalau memang begitu, harusnya kita semua juga kena? Haechan juga karena saat itu Renjun bersentuhan dengan Haechan." sahut Jeno
"Sudah, cukup. Aku akan menghubungi Renjun nanti dan menanyakan hal itu. Terima kasih sudah mau membantuku disini." ucap Mark
"Hey, kenapa berkata seperti itu? Kami jadi seperti orang asing bagimu. Anggap saja seperti kau masih bagian dari NCT Dream."
"Dan melakukan yo dream?" tanya Chenle
"Ah, tidak. Yo dream hanya bisa dilakukan jika NCT Dream lengkap dengan 7 anggota, sedangkan kita disini hanya berlima."
"Itu artinya kita tidak akan pernah bisa melakukannya. Kita tidak akan pernah kembali menjadi 7 lagi."
Mendengar penuturan Chenle, Mark jadi ikut sedih
"Harusnya kau tidak pergi, Renjun."
—
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Petrichor✔
Fanfiction[nct 127, nct dream, wayv] book 2 sequel from Dreamies Petrichor (n.) Suatu kata benda yang berarti bau tanah yang menenangkan setelah hujan. Maksudnya, bau tanah selepas turun air hujan dapat menenangkan jiwa dan fikiran. Pengertian tersebut dapat...