Pukul 2 pagi, Taeyong terbangun karena suara berisik dari ponselnya. Ia meraih benda pipih itu yang berada di meja nakas lalu melihat siapa pelaku yang membangunkannya ditengah tidur nyenyaknya
"Halo, siapa?" ucap Taeyong dengan suara khas bangun tidurnya
"Taeyong!"
Taeyong terlonjak kaget sampai kasurnya ikut bergoyang, untung tidak sampai membangunkan Mark yang tidur dikasur atas
Ia kembali melihat layar ponselnya untuk memastikan siapa yang meneleponnya
"Ah, maaf. Aku salah panggil, maksudku, hyung! Ini Renjun!"
"Ada apa? Kau terdengar panik."
"Aku melihat Kun hyung dibawa ke ruang gawat darurat. Tidak ada siapapun menemaninya, pelipisnya berdarah."
"Apa?!" seru Taeyong yang membuat Mark dan Taeil terbangun
"Para perawat itu sudah membawa masuk Kun hyung. Aku hafal semua wajah staff dan manager tapi tidak ada satupun mereka disana."
"Oke, sekarang katakan kau ada dimana?"
"Rumah sakit Seoul, unit gawat darurat. Cepat, hyung. Aku khawatir."
"Tunggu disana, aku segera kesana."
Taeyong mematikan teleponnya lalu menyalakan lampu kamarnya dan mencari jaketnya
"Hyung, ada apa?" tanya Mark dengan mata setengah terbuka
"Kau mau kemana?" tanya Taeil
"Ada keadaan darurat, aku akan segera kembali. Kalian tidur saja, aku tidak lama."
"Sepagi ini?" tanya Mark
"Tidak peduli sepagi apapun, ini lebih penting dari apapun." ucap Taeyong lalu keluar dari kamar setelah mematikan kembali lampu kamarnya
Ia meraih kunci mobil milik Johnny, sekedar meminjamnya untuk pergi ke tempat yang dikatakan Renjun di telepon tadi
Jalanan Seoul agak sepi karena ini waktunya orang orang tidur. Mobil yang ia bawa melaju kencang sampai akhirnya terparkir sempurna di lobi Rumah sakit
Ia berlari menyusuri koridor rumah sakit mencari Renjun
"Hyung!" teriak seseorang yang diyakini adalah Renjun dari ujung koridor
"Apa yang terjadi?" tanya Taeyong ketika sudah berada didepan Renjun
"Kupikir Kun hyung mengalami kecelakaan. Barusan aku melihat beritanya di televisi."
"Kenapa bisa? Memangnya dia habis dari mana? Astaga, Qian Kun."
Melihat Taeyong yang meremas rambutnya karena frustasi, Renjun jadi agak merasa bersalah
"Hyung, aku minta maaf karena mengganggumu ditengah malam seperti ini. Aku hanya tidak tahu harus menghubungi siapa lagi. Ten hyung juga tidak mengangkat teleponku."
"Tidak, jangan meminta maaf. Jika kau tidak menghubungiku, mungkin kita tidak akan tahu dimana keberadaan Kun sampai besok pagi." ucap Taeyong sambil menepuk pundak Renjun
Taeyong melirik sekelilingnya dan melihat banyak para dokter dan perawat yang masih berkeliaran
"Kenapa disini masih ramai?"
"Polisi menggerebek sebuah klub malam dan semua orang disana ternyata terinveksi virus. Ya, tidak ada kata istirahat bagi dokter dokter itu."
"Kau sendiri kenapa disini?"
"Kun hyung pernah mengatakan ini padaku, bantu seseorang jika kau mampu. Aku orang yang mampu jadi aku memberikan tenagaku untuk para pejuang disini."
Taeyong tersenyum sambil mengelus kepala Renjun
"Kau anak baik."
Tiba tiba seorang dokter keluar dari ruang gawat darurat disamping mereka. Taeyong langsung menghampirinya dan bertanya dengan tergesa gesa
"Bagaimana keadaannya, dokter?"
"Kecelakaannya tidak terlalu parah, hanya ada luka kecil di kepalanya dan juga kakinya. Tangannya sempat terbentur batu dan agak lebam jadi butuh waktu lama untuk sembuh."
"Dokter Han, berapa lama dia akan pulih?" tanya Renjun
"Sekitar dua minggu mungkin? Kau bisa melakukan tugasmu, Renjun. Aku permisi dulu." ucap dokter Han setelah menepuk kepala Renjun lalu pergi dari sana
Taeyong dan Renjun masuk ke ruangan itu sambil melihat keadaan Kun yang tidak sadarkan diri
"Akhir akhir ini banyak hal buruk yang terjadi pada kami. Mark, Yuta, dan sekarang Kun. Siapa lagi selanjutnya yang harus berbaring disini?" lirih Taeyong
Renjun menenangkan Taeyong sambil mengusap punggungnya
"Setidaknya mereka tidak sepertiku, hyung."
—
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Petrichor✔
Fanfic[nct 127, nct dream, wayv] book 2 sequel from Dreamies Petrichor (n.) Suatu kata benda yang berarti bau tanah yang menenangkan setelah hujan. Maksudnya, bau tanah selepas turun air hujan dapat menenangkan jiwa dan fikiran. Pengertian tersebut dapat...