🍃99's and 00's

2.6K 282 1
                                    

Para remaja kelahiran 1999 dan 2000 itu sedang asik bermain di studio. Ruangan besar itu penuh dengan keberisikan dari mereka

"Bersiaplah, Jaemin."

"Hendery hyung, jangan terlalu kuat."

Satu cetekan keras didapatkan Jaemin. Ia mengelus dahinya karena kesakitan sementara teman temannya yang lain asik tertawa

"Haha!" tawa Hendery

Jaemin menyerang Hendery sambil menggelitikinya

"Hey! Hentikan, Jaemin!" teriak Hendery

"Ayolah, hentikan, Jaemin. Dia lebih tua darimu, hentikan itu." ucap Haechan ditengah tawanya

Jaemin menjauh dari Hendery dan mengelus kembali dahinya

"Bisa bisanya kau tidak sopan kepada orang yang lebih tua darimu?" pancing Hendery lagi

"Bisa bisanya kau menyakiti orang yang lebih muda darimu?" jawab Jaemin membuat Hendery terdiam

"Ow, skakmat!" seru Mark

"Sepertinya kita harus berhati hati dengan Jaemin sekarang." sahut Lucas

Jaemin menatap sinis teman temannya dengan senyuman jahilnya

"Ah, aku haus. Ada yang mau minum?" tawar Yangyang dan semuanya mengangkat tangan

"Ayo ke cafe, aku akan membayar." ucap Jeno dan mendapat sorakan dari semuanya

"Yeyy, Jeno kita." ucap Xiaojun sambil merangkul Jeno dan mereka keluar dari studio menuju cafe yang ada di lantai dasar gedung agensi mereka

"Tidak menyenangkan jika Jeno yang membayar, ayo kita bermain gunting batu kertas dan menentukan siapa yang membayar." usul Haechan

"Aku setuju. Kita pesan dulu lalu menentukannya." ucap Mark

"Aih, itu tidak menyenangkan. Kita akan menentukannya dulu, yang kalah akan membayar dan hanya mendapatkan air mineral."

"Itu jahat." sahut Yangyang

"Yang terpenting kau minum kan? Ayo."

Mereka ber-8 memulai permainan mereka. Diawal, Lucas, Mark, Jeno, dan Jaemin menang

"Haha hati hati termakan omonganmu sendiri, Haechan." goda Lucas sambil merangkul Jaemin

"Tidak akan. Ayo cepat."

Babak kedua, Yangyang dan Xiaojun menang

"Hey, Haechan. Astaga, dimana harga dirimu?" celetuk Yangyang sambil tertawa

Diakhir, ternyata Haechan lah yang kalah. Ia berjongkok sambil menunduk dalam sedangkan teman temannya tertawa puas

"Kupikir mocca float enak." ucap Jeno

"Aku ingin caramel macchiato." ucap Xiaojun

"Baiklah, 3 mocca float, 4 caramel macchiato. Tolong berikan air mineral itu pada Haechan ya." ucap Mark lalu mereka pergi mencari tempat duduk

Haechan kembali berdiri dengan wajah sedihnya

"Berapa semuanya?" tanya Haechan kepada sang kasir

Kasir itu menyebutkan nominal harga yang diperoleh dari ulah teman temannya

"Ck, ah. Mereka menyebalkan." gumam Haechan

"Haechan! Aku lupa appetizer!" teriak Hendery

Haechan menghela nafas kesal lalu mengeluarkan kartu kredit nya

"Bawakan appetizer apa saja asal jangan menghabiskan saldoku." ucap Haechan sambil meraih sebotol air mineral lalu menghampiri teman temannya

"Wajahnya jadi kusut." ucap Yangyang sambil merangkul Haechan disebelahnya

"Tidak apa, setidaknya aku minum duluan. Tenggorokanku jadi lebih nyaman." pamer Haechan sambil mengangkat botol air mineralnya

"Boleh aku minta?" tanya Mark

"Tidak! Tunggu saja minumanmu itu."

Yangyang tertawa sambil mencubit pipi Haechan. Tidak lama kemudian pesanan mereka datang. Haechan langsung mengambil kartu kredit nya sambil memperhatikan teman temannya yang asik makan

"Ba banana ba ba banana na ba banana na." senandung Mark sambil menggoda Haechan setelah memakan red velvet cake miliknya

"Itu red velvet, bukan banana." sahut Haechan cuek

"Ey, dia kesal." celetuk Lucas

"Ayo sini, buka mulutmu." ucap Yangyang lalu menyuapkan sesendok red velvet cake kedalam mulut Haechan

"Hmm, enak." ucap Haechan sambil menggoyangkan tubuhnya, membuat semuanya tertawa

"Ya, kupikir hari ini menyenangkan." ucap Jaemin setelah membersihkan mulutnya

"Ayo kita bersenang senang hari ini sebelum kembali sibuk nanti." sahut Xiaojun dan diangguki semuanya

"Sebenarnya ini akan lebih menyenangkan jika bersama Renjun." gumam Mark

[ii] Petrichor✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang