Renjun mengajak Kun keluar dari kamarnya ketika salah satu perawat melepas selang infus dari tangan Kun. Ia membawa Kun ke tempat yang sangat jarang didatangi orang walaupun masih di area rumah sakit
Rooftop
Beberapa hari yang lalu dokter Han menunjukkan tempat itu kepada Renjun, hanya sekedar untuk refreshing setelah melakukan pekerjaan yang berat dan banyak
Renjun pun ikut berpikir untuk membawa Kun kesana juga dan menjelaskan sesuatu, kebetulan suasana malam itu juga sangat mendukung
"Wah, aku tidak tahu rumah sakit punya fasilitas seindah ini." ucap Kun kagum ketika melihat pemandangan dari atas rooftop
"Ya, ini fasilitas tersembunyi. Hanya orang orang tertentu yang bisa kesini."
Kun tersenyum sambil mengangguk. Ia memasukkan kedua tangannya di saku hoodie karena angin malam yang berhembus menusuk tubuhnya yang baru saja sembuh
"Aku tidak tahu akan dingin disini." ucap Renjun
"Tidak masalah, aku bisa menoleransinya."
Renjun berjalan ke belakang dan membersihkan sedikit debu pada kursi kayu yang ada disini
"Hyung, kemarilah." ajak Renjun lalu duduk disamping Renjun
"Aku tidak percaya disini benar benar indah, Namsan Tower pun terlihat semakin indah dari sini."
"Aku ingin mengatakan sesuatu."
Kun menatap Renjun yang raut wajahnya labih serius sekarang
"Apa?" tanya Kun
"Tolong jangan tersinggung. Aku sekarang sudah memilih jalanku sendiri. Ya, aku senang dengan kehidupan biasa seperti ini. Karirku, aku akan memikirkannya nanti. Aku mohon padamu dan teman teman yang lain, tolong jangan mengusikku lagi ya? Memaksaku kembali, atau apapun itu. Bukan aku membenci kalian, aku sudah katakan ini beberapa kali, aku hanya ingin mencoba hidup baru seperti yang aku inginkan."
Renjun menghela nafas menjeda perkataannya sementara Kun masih setia menunggu Renjun
"Maaf jika aku banyak merepotkan kalian, tapi sepertinya sekarang aku lebih merepotkan. Tapi tenang saja, aku akan terus ada di rumah sakit ini. Jika kalian sakit, cukup sebut namaku kepada dokter dan perawat, aku akan datang. Tapi aku harap tidak ada lagi yang sakit."
Air mata Renjun mulai turun perlahan. Ia mengusapnya dengan lengan hoodienya
"Ya, aku senang sudah mengatakannya. Aku hanya ingin kalian mengerti, aku sudah memilih jalanku sendiri. Tapi jangan melupakanku juga. NCT Dream, NCT 127, NCT U, dan WayV. Dimanapun dan kapanpun kalian, dukunganku tetap bersama kalian. Tetap ingat aku dan dukunganku."
Kun tidak tahan untuk menangis juga, akhirnya ia memeluk Renjun erat, Renjun pun membalas pelukannya dengan erat
"Hyung, terima kasih sudah menjadi temanku, kau juga sudah seperti kakak kandungku walaupun aku anak tunggal. Aku bisa merasakan kasih sayangmu sebagai seorang hyung. Terima kasih telah membimbingku sampai ke titik ini. Maaf aku banyak merepotkanmu. Maaf juga sekarang aku jadi cengeng."
Kun melepas pelukannya lalu mengusap sisa air mata Renjun dengan ibu jarinya sambil tertawa
"Sampai kapanpun kau akan tetap menjadi adik kesayanganku yang cengeng. Sudah, jangan menangis." ucap Kun
Renjun tertawa sambil menghapus air matanya sendiri
"Kau juga jangan menangis, kau sudah besar." tegur Renjun sambil mengusap pipi Kun
"Kau yang membuatku menangis."
Renjun tertawa lalu menyandarkan punggungnya pada punggung kursi sambil menghela nafas pelan dan tersenyum
"Aku lega sekarang."
Kun tersenyum teduh. Senyum Renjun seperti inilah yang sangat ingin dia lihat
"Itu bagus jika kau sudah lega. Aku akan mengatakan kepada teman teman betapa leganya dirimu setelah mengatakan semua ini."
"Hyung, kupikir lagu Moonwalk cocok dengan suasana ini."
"Lihatlah, betapa random nya anak ini."
—
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Petrichor✔
Fiksi Penggemar[nct 127, nct dream, wayv] book 2 sequel from Dreamies Petrichor (n.) Suatu kata benda yang berarti bau tanah yang menenangkan setelah hujan. Maksudnya, bau tanah selepas turun air hujan dapat menenangkan jiwa dan fikiran. Pengertian tersebut dapat...