🍃the best way

2.6K 294 6
                                    

Semuanya mengangguk paham dengan penjelasan Kun ditengah rapat. Bahkan sang pd-nim yang ikut mendengar pun tersenyum puas

"Aku benar benar tidak menyangka dia akan mengatakan semuanya saat itu. Dari penuturan katanya, air matanya yang begitu tulus, sampai senyuman yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Dia menunjukkannya saat itu. Aku benar benar terharu." ucap Kun tanpa melunturkan senyumannya

"Sekarang kita semua yakin kalau Renjun bukan lagi anak kecil dengan gingsul yang menarikan lagu Chewing Gum. Dia sudah dewasa, dia memiliki pendirian sendiri dan sudah memiliki jalan terbaik untuk dirinya sendiri. Aku bangga padanya." ucap Taeyong sambil tersenyum

"Taeyong benar. Mulai sekarang kita tidak akan mengusiknya lagi. Biarkan dia yang mengusik kita jika ada suatu hal penting. Dengan dirinya yang menjadi bagian kecil dari rumah sakit adalah hal yang bagus. Dari Kun kita tahu jika Renjun tidak ada, kita semua tidak akan tahu dimana dan bagaimana keadaan Kun sekarang." celetuk pd-nim yang disetujui semua anggota

"Kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir bagi NCT. Sebelum debut kalian sudah berjanji tidak akan meninggalkan NCT. Renjun akan jadi pembelajaran bagi anggota baru yang nantinya akan bergabung dengan kalian dimasa mendatang." lanjut pd-nim

"Jisung, bisa tenangkan Chenle? Sepertinya dia sangat terharu." tegur Kun kepada Jisung melihat Chenle menahan isakannya disebelahnya

"Astaga, menyebalkan. Ayo keluar dulu." ajak Jisung sambil mengajak Chenle keluar dari ruang rapat

"Kita akan kembali melanjutkan rapatnya setelah Chenle dan Jisung kembali. Aku ingin tanya– sepertinya ada yang menahan tangisnya juga disana? Hendery?" ucap pd-nim sambil menunjuk Hendery yang memasang wajah datar sejak tadi

"Hey." tegur Winwin sambil menepuk pundak Hendery yang sedari tadi melamun

"Hah, apa?" ucap Hendery gelagapan

"Kau menahan tangismu juga?" tanya pd-nim

"Ah, tidak. Aku tidak menangis." elak Hendery

"Tidak menangis, tapi ingusmu itu sangat berisik." celetuk Winwin

Semuanya tertawa, Hendery pun ikut tertawa sambil membersihkan sedikit air mata diujung matanya dengan lengan hoodie tepat setelah Jisung dan Chenle kembali

"Sudah merasa baikan, Chenle?" tanya pd-nim setelah keduanya kembali duduk

"Dia memarahiku karena aku mengomelinya. Siapa suruh menangis didepanku." celoteh Jisung

"Diam kau." jawab Chenle

"Hey, nanti saja bertengkarnya." tegur Jaemin

"Haha kalian berdua lucu. Bisa kita Lanjutkan rapatnya?"

Setelah mendengar jawaban dari semua anggota, pd-nim kembali melanjutkan rapatnya tentang persiapan project NCT 2020

Sementara di rumah sakit, Renjun sedang duduk diam di ruangan dokter Han. Sang pemilik ruangan tidak ada karena mengurus banyak pasien

"Huh, ini membosankan. Apa aku tidak diberi pekerjaan atau mereka hanya menganggapku manekin disini? Sudahlah, aku jadi mengantuk."

Ketika ia meletakkan kepalanya diatas meja kerja dokter Han, seseorang membuka pintu dan membuatnya kembali bangun

Ia segera bangkit dari duduknya dan membungkuk sopan melihat seorang pria paruh baya tersenyum padanya

"Oh, jadi kau Huang Renjun?" tanya pria itu dan diangguki oleh Renjun

"Aku banyak mendengar tentangmu dan Seungwoo. Kau membantu sedikit keadaan rumah sakit ini. Walau bantuanmu tidak besar, tapi aku mengakuinya. Aku berterima kasih padamu karena mau menyalurkan Tenagamu untuk para dokter disini."

"Sama sama, aku senang membantu para dokter disini."

"Kau benar benar anak yang baik." ucap pria itu sambil menepuk pundak Renjun

"Terima kasih, Pak."

"Renjun, berapa umurmu?"

"Tahun ini aku berumur 21 tahun umur Korea."

"Kau bisa menjadi dokter muda disini."

"Ah, haha. Aku tidak pernah memikirkan itu." ucap Renjun sambil menggaruk tengkuknya canggung

"Karena kau sudah mau membantu rumah sakit ini, aku ingin memberikan sedikit hadiah untukmu. Sebuah beasiswa kuliah di Universitas Negeri Seoul jurusan ilmu kedokteran."

Renjun terkejut bukan main. Ia masih tidak bisa mencerna perkataan pria didepannya ini

"M– maksudnya? A– aku?"

"Hm, aku menguliahkanmu di Universitas terkenal di Korea. Ini hadiah untukmu."

Renjun masih syok namun setelahnya ia berterima kasih

[ii] Petrichor✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang