Huang Renjun
Selamat pagi. Sebelumnya aku ingin meminta maaf karena mungkin aku akan mematahkan hati semua orang, lagi. Aku berbicara tentang surat pembatalan putus kontrak yang diberikan tempo hari. Sudah kuputuskan bahwa aku menolak keputusan itu. Sebuah keputusan tidak bisa diubah kembali. Aku sudah memastikan untuk meninggalkan grup beserta agensi. Tapi, jika kalian ingin memaksaku untuk kembali, silahkan hubungi ibuku sendiri. Aku harap kalian mengerti. Terima kasih.Staff yang menerima pesan itu menghela nafas kasar lalu meneruskan pesannya kepada Taeyong agar menyebarkannya kembali ke anggota lain
Tidak sampai semenit, staff itu menerima balasan dari Taeyong
Lee Taeyong (artist)
Aku tidak akan menyerah menyeretnya kembali kepada kitaStaff itu tersenyum lalu meletakkan kembali ponselnya untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda
Sementara di studionya, Taeyong mengacak rambutnya frustasi setelah melihat pesan dari Renjun yang dibagikan staffnya barusan
Ia juga sudah menyebarkannya ke grup chat yang berisi teman teman satu grupnya, berbagai respon ia dapatkan dari teman temannya
Kun
Dia menolak?Mark
Apa ini? Aku sampai datang kerumahnya dan dia tetap menolak?Jaemin
Dasar keras kepalaTaeil hyung
Pd-nim sudah melihatnya?Taeyong
Dia akan menghubungiku jika sudah melihatnyaYuta
Kemarin dia berani memarahiku. Sepertinya aku harus memarahinya jugaYangyang
Spa dia memang sekeras kepala itu?Chenle
Kupikir dia sudah tidak peduli pada kita. Mari tidak membicarakannya mulai sekarangKun
Kenapa tidak mencoba menghubungi ibunya saja? Mungkin ibunya setuju tentang itu. Renjun anak yang penurut kepada ibunya, dia tidak akan menolak jika ibunya yang menyuruhTaeyong
Mari kita lihat respon pd-nim duluSementara di apartemen, Renjun menelepon ibunya sambil memainkan pulpen yang ia pegang sedari tadi
"Halo, Junnie. Sudah lama mama tidak mendengar suaramu lagi. Apa kabar, sayang?"
"Hm, mama sudah lihat foto yang kukirimkan?"
"Iya, sudah. Tapi mama tidak bisa membacanya karena tidak jelas. Surat apa itu?"
"Pembatalan putus kontrak."
"Putus kontrak apa? Memangnya kau melakukan kontrak apa? Dengan siapa?"
"SME."
"Apa maksudmu? Mama masih tidak mengerti."
"Mereka memaksaku kembali ke nct."
"Apa? Untuk apa?"
"Untuk unit baru mereka."
Terdengar suara helaan nafas diseberang sana. Renjun yakin, ibunya pasti tidak akan menyetujuinya juga
"Harusnya mereka tahu sesuatu yang sudah diputuskan tidak bisa dibatalkan."
"Sudah kukatakan itu berkali kali, mereka saja yang tidak mengerti."
"Apa mama harus kesana dan menjelaskan sendiri ke mereka?"
"Aku sudah mengatakan kalau mereka masih memaksaku, mereka harus menelepon mama. Jadi mama tunggu saja salah satu dari mereka yang menelepon, itu artinya mereka belum menyerah memaksaku."
"Benar benar gila. Setidaknya kau masih memiliki akal menghadapi mereka, mama bangga padamu, Jun."
"Kita bicara lagi nanti ya, ma."
"Jaga kesehatanmu, sayang. Jangan berkeliaran terus. Tadi mama melihat seseorang berkeliaran di jalanan kota di Seoul, mirip sepertimu. Tapi mama harap ibu bukan kau ya."
Dalam hati, Renjun tertawa. Orang yang dimaksud ibunya adalah ia sendiri karena ia juga melihat berita itu di televisi
Setelah mematikan teleponnya, Tenjun berdiri dan pergi ke kamarnya lalu merebahkan dirinya diatas kasur
"Tidak disangka jalan jalanku yang iseng kemarin bisa sampai masuk berita. Aku sampai di semprot cairan sialan itu haha." monolog Renjun sambil memejamkan matanya
—
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] Petrichor✔
Fanfiction[nct 127, nct dream, wayv] book 2 sequel from Dreamies Petrichor (n.) Suatu kata benda yang berarti bau tanah yang menenangkan setelah hujan. Maksudnya, bau tanah selepas turun air hujan dapat menenangkan jiwa dan fikiran. Pengertian tersebut dapat...